KONTEKS.CO.ID - Polemik penulisan ulang sejarah Indonesia yang digagas Kementerian Kebudayaan di bawah pimpinan Fadli Zon terus mencuat.
Terbaru, arkeolog Harry Truman Simanjuntak memilih mengundurkan diri sebagai editor tim penulisan sejarah tersebut.
Dia mengundurkan diri lantaran menolak perubahan istilah "prasejarah" menjadi "awal sejarah" dalam naskah jilid pertama.
Baca Juga: 323 Kloter Jemaah Calon Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi, Ini Jumlah Totalnya
"Benar, saya mengundurkan diri sebagai editor. Ini menyangkut prinsip dan integritas keilmuan, saya" kata Truman saat dihubungi wartawan, mengutip Rabu 21 Mei 2025.
Menurut Truman, perubahan terminologi tersebut bertentangan dengan konsensus akademik.
Kata dia, zaman sejarah dimulai ketika masyarakat mengenal tulisan.
Baca Juga: DPR Usulkan Pansus Bahas RUU Transportasi Online, Biar Tak Jadi Kepentingan Satu Kelompok
"Mengganti 'prasejarah' dengan awal sejarah adalah kekeliruan epistemologis," tegasnya.
Tak hanya itu, Truman juga mengkritik proyek 10 jilid buku sejarah yang ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2025 atau tepatnya pada HUT kemerdekaan RI ke-80 itu terkait metode penyusunannya.
"Outline sudah disiapkan tim inti tanpa melibatkan editor ahli. Bahkan disetujui menteri sebelum dibahas," jelas Truman.
Baca Juga: Pelatih China Hati-Hati dengan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia, Yang Mingyang Bisa Dimainkan
Dia berpendapat, proyek ini bisa digunakan untuk mencuci dosa rezim.
Baik rezim yang berjalan saat ini maupun yang terjadi selama masa Orba di mana pelanggaran HAM berat masif terjadi.
Artikel Terkait
Preview AC Milan Vs Bologna: Pertaruhan Sejarah dan Trofi di Final Coppa Italia
4 Fakta Menarik Film Pembantaian Dukun Santet: Sejarah Mencekam Tragedi Banyuwangi 1998
Paus Leo XIV Resmi Dilantik, Catat Sejarah sebagai Paus Pertama dari Amerika Disaksikan Lebih 150 Negara Delegasi
20 Mei Memperingati Apa? Ini Sejarah dan Makna Hari Kebangkitan Nasional yang Jarang Diketahui
ANTAM Setor Rp4,8 T ke Negara, Pendapatan Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah