• Senin, 22 Desember 2025

Harry Truman Simanjuntak Putuskan Mundur dari Tim Penulis Sejarah Indonesia: Harus Ditulis Berdasarkan Fakta

Photo Author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 17:02 WIB
Harry Truman Simanjuntak mundur sebagai editor buku penulisan sejarah Indonesia (Foto: Kemendikbud.go.id)
Harry Truman Simanjuntak mundur sebagai editor buku penulisan sejarah Indonesia (Foto: Kemendikbud.go.id)

"Kalau yang negatif dihilangkan, sedangkan positif tetap ditulis. Jadi, itu kan menjadi semacam melegitimasi kekuasaan," ujarnya.

Truman mengaku, sudah menyusun outline alternatif yang lebih objektif, termasuk periode prasejarah yang komprehensif dan analisis kritis Orde Baru.

Namun, outline tersebut mendapat penolakan mentah-mentah.

Baca Juga: Gubernur Bank Indonesia Ungkap Alasan BI Rate Turun Jadi 5,50 Persen

Tak pelak, pengunduran Truman menimbulkan pertanyaan tentang independensi proyek penulisan sejarah nasional ini.

"Sejarah harus ditulis berdasarkan fakta," tegasnya lagi.

Sebagai informasi, rencana penulisan ulang sejarah ini meliputi awal lahirnya masyarakat Nusantara hingga pasca-Reformasi.

Kementerian Kebudayaan telah menunjuk tiga sejarawan, yakni Susanto Zuhdi, Singgih Tri Sulistiyono, dan Jajat Burhanudin, untuk menyusun kerangka konsep penulisan sejarah Indonesia.

Alasan utama revisi yakni, menyelaraskan kembali pengetahuan sejarah dengan berbagai temuan baru dari disertasi, tesis, ataupun penelitian para sejarawan.

Baca Juga: Pasar Muslim Besar, Malaysia Bidik Peningkatan Ekspor Farmasi Halal ke Indonesia

Nantinya, hasil penulisan ulang ini dibukukan secara resmi melalui pendanaan dari Kementerian Kebudayaan, bekerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI).

Sementara, Fadli Zon menjelaskan, proses penyusunan buku sejarah Indonesia saat ini masih berlangsung.

Prosesnya, kata dia, dikerjakan oleh para sejarawan yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Dia menyampaikan hal itu dalam keterangannya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 5 Mei 2025 lalu,

”Sekarang baru dalam proses, yang menuliskan ini para sejarawan. Tahun ini (rencananya diluncurkan), saat 80 tahun Indonesia merdeka,” ujar Fadli Zon.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X