"Kalau yang negatif dihilangkan, sedangkan positif tetap ditulis. Jadi, itu kan menjadi semacam melegitimasi kekuasaan," ujarnya.
Truman mengaku, sudah menyusun outline alternatif yang lebih objektif, termasuk periode prasejarah yang komprehensif dan analisis kritis Orde Baru.
Namun, outline tersebut mendapat penolakan mentah-mentah.
Baca Juga: Gubernur Bank Indonesia Ungkap Alasan BI Rate Turun Jadi 5,50 Persen
Tak pelak, pengunduran Truman menimbulkan pertanyaan tentang independensi proyek penulisan sejarah nasional ini.
"Sejarah harus ditulis berdasarkan fakta," tegasnya lagi.
Sebagai informasi, rencana penulisan ulang sejarah ini meliputi awal lahirnya masyarakat Nusantara hingga pasca-Reformasi.
Kementerian Kebudayaan telah menunjuk tiga sejarawan, yakni Susanto Zuhdi, Singgih Tri Sulistiyono, dan Jajat Burhanudin, untuk menyusun kerangka konsep penulisan sejarah Indonesia.
Alasan utama revisi yakni, menyelaraskan kembali pengetahuan sejarah dengan berbagai temuan baru dari disertasi, tesis, ataupun penelitian para sejarawan.
Baca Juga: Pasar Muslim Besar, Malaysia Bidik Peningkatan Ekspor Farmasi Halal ke Indonesia
Nantinya, hasil penulisan ulang ini dibukukan secara resmi melalui pendanaan dari Kementerian Kebudayaan, bekerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI).
Sementara, Fadli Zon menjelaskan, proses penyusunan buku sejarah Indonesia saat ini masih berlangsung.
Prosesnya, kata dia, dikerjakan oleh para sejarawan yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Dia menyampaikan hal itu dalam keterangannya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 5 Mei 2025 lalu,
”Sekarang baru dalam proses, yang menuliskan ini para sejarawan. Tahun ini (rencananya diluncurkan), saat 80 tahun Indonesia merdeka,” ujar Fadli Zon.***
Artikel Terkait
Preview AC Milan Vs Bologna: Pertaruhan Sejarah dan Trofi di Final Coppa Italia
4 Fakta Menarik Film Pembantaian Dukun Santet: Sejarah Mencekam Tragedi Banyuwangi 1998
Paus Leo XIV Resmi Dilantik, Catat Sejarah sebagai Paus Pertama dari Amerika Disaksikan Lebih 150 Negara Delegasi
20 Mei Memperingati Apa? Ini Sejarah dan Makna Hari Kebangkitan Nasional yang Jarang Diketahui
ANTAM Setor Rp4,8 T ke Negara, Pendapatan Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah