Keterlibatannya dalam konflik antara Rusia dan Ukraina sebagai tentara bayaran menuai kecaman dan menimbulkan keprihatinan.
Baca Juga: Habemus Papam! Arti Leo XIV dan Alasan Paus Terpilih Robert Prevost Jadikan Nama Baru
Banyak warganet mengecam tindakan tersebut karena dianggap melanggar etika militer dan membahayakan nama baik institusi TNI.
Pihak TNI AL menegaskan bahwa Satria Arta Kumbara bukan lagi bagian dari militer Indonesia dan segala tindakannya tidak lagi menjadi tanggung jawab institusi.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan memperlihatkan pentingnya pengawasan terhadap mantan anggota militer yang bermasalah, terutama jika mereka terlibat dalam konflik internasional.***
Artikel Terkait
TNI Kerahkan Tim Intelijen Berantas Premanisme Berkedok Ormas
Polemik Mutasi Letjen Kunto, Jenderal Ahli Intelijen: TNI Sedang Tidak Baik-Baik saja
SETARA Institute: Prajurit TNI yang Gerebek Narkoba di Bima Melanggar Hukum, Panglima TNI Perlu Dapat Teguran Keras
Panglima TNi Naikkan Pangkat 32 Perwira Tinggi, Kapuspen Kristomei Sianturi Jadi Mayjen
Lima Alasan Koalisi Masyarakat Sipil Uji Formil UU TNI ke MK