Prabowo Santai Hadapi Tarif Trump, Segera Berunding dengan Semua Negara

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto masih tenang menghadapi tarif baru impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Indonesia.

Tak hanya berdampak bagi Indonesia, tarif baru ini memicu terjadinya perang dagang baru bagi perekonomian dunia.

Terkait hal itu, Prabowo mengaku tidak khawatir, tapi justru akan menghadapi tantangan ini dengan gagah.

Baca Juga: Pengacara Lisa Mariana Ungkap Pertemuan Awal Kliennya dengan Ridwan Kamil, 3 Hari Bersama di Palembang

"Saudara-saudara mendengar seluruh dunia digoncang oleh banyak masalah, perang di mana-mana, ya, perseteruan antara negara-negara besar, yang terakhir perang dagang. Kita juga kena, ya kan?" kata Prabowo saat Panen Raya Padi Serentak di Majalengka, seperti dikutip dari YouTube Setpres pada Senin, 7 April 2025.

Menurut Prabowo, kondisi saat ini juga harus dihadapi dengan tenang meski tekanan perang dagang terjadi. Ditambah Prabowo, Indonesia akan berunding dengan semua negara, termasuk Amerika Serikat.

"Kita tenang, kita punya kekuatan, kita juga nanti akan berunding, kita akan berunding dengan semua negara, kita akan juga buka perundingan dengan Amerika, kita akan sampaikan bahwa kita ingin hubungan yang baik, kita ingin hubungan yang adil, kita ingin hubungan yang setara, jadi kita tidak ada masalah," katanya.

Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2025: Sudah 62 Persen Kendaraan Kembali ke Jakarta

"Respirokal, jadi apa yang mereka minta kalau masuk akal wajib juga kita hormati. Pemimpin pemimpin Amerika memikirkan kepentingan rakyat Amerika, kita memikirkan kepentingan rakyat kita," ujarnya lagi.

Prabowo menilai tidak perlu ada rasa kecewa dengan keputusan Trump ataupun perang dagang yang terjadi. Dia percaya dengan kemampuan Indonesia untuk menghadapi persoalan tersebut.

"Tidak perlu ada rasa kecewa, tidak perlu ada rasa khawatir, kita percaya dengan kekuatan kita sendiri. Kalaupun ada tantangan kita hadapi dengan gagah, dengan tegar, mungkin ada beberapa saat, tapi kita yakin kita akan bangkit dengan tingkat yang baik." Katanya.***