KONTEKS.CO.ID - Gerakan Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno (GERAK) menggelar diskusi publik bertajuk "Ngopi Senja" atau Ngobrol Pintar Seputar Jakarta.
Diskusi publik tersebut merupakan bagian dari komitmen GERAK dalam membangun dialog konstruktif mengenai masa depan Jakarta.
Acara yang berlangsung pada Senin, 3 Februari 2025 di Sekretariat GERAK, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Satgas Bantuan Ops Damai Cartenz 2025 Beri Pelatihan Psikologis Bagi Personel di Timika
Kali ini, hadir tiga narasumber kompeten di bidangnya yakni, Koordinator Komunikasi Tim Transisi Gubernur Jakarta Chico Hakim, Direktur Indonesia Budget Center Elizabeth Kusrini, dan Koordinator Program Perkumpulan GERAK Robi Maulana.
Acara yang mengangkat tema "Kontribusi APBD Jakarta dalam Memperkuat Ekonomi Masyarakat" itu dipandu Margaretta Putri sebagai moderator.
Ketua Umum GERAK, Dhini Mudiani dalam sambutannya mengatakan, diskusi tersebut merupakan acara berseri yang akan terus dilaksanakan ke depannya dengan topik yang variatif.
Baca Juga: Preview Leganes vs Real Madrid: Duel Penentuan Tiket Semifinal Copa del Rey
Namun, khusus menyangkut program Pemerintah Provinsi Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.
Dhini berharap acara "Ngopi Senja" dapat menyampaikan informasi dan sharing ilmu antara narasumber yang ahli di bidangnya dengan masyarakat umum.
"Semoga melalui topik 'Ngopi Senja' hari ini dapat memberikan kesempatan untuk menampung aspirasi dan berdiskusi mengenai kontribusi APBD Jakarta dan dampak nyatanya bagi perekonomian masyarakat," kata Dhini dalam keterangan tertulis, mengutip Rabu 5 Februari 2025.
Dalam diskusi, Elizabeth Kusrini menjabarkan catatan terkait penyerapan APBD dan informasi penggunaannya.
Baca Juga: Bawa Alat Canggih, Korlantas Polri Turunkan Tim TAA ke TKP Kecelakaan Beruntun GT Ciawi
Ibeth, sapaannya menyoroti soal transparansi APBD, perencanaan dan evaluasi penggunaan anggaran, perencanaan pembangunan yang belum inklusif, dominasi belanja pegawai, serta penyerapan anggaran yang tidak tepat sasaran.
Artikel Terkait
Pramono Anung dan Rano Karno Belum Bisa Jadi Pemimpin Jakarta Pada 6 Februari
Belum Jadi Pemimpin Jakarta Pramono Anung Ancam Pecat ASN yang Poligami, Ini Respons Anggota Parpol
Polda Metro Jaya Turunkan Satgas Soal Gas 3 Kg yang Langka, Ini Tugas-tugasnya
Pj Gubernur Jakarta Keluarkan Instruksi Soal Gas 3 Kg, Anak Buah Sebut Soal Panic Buying
Komunikasi dengan Anies Hingga Jokowi, Pramono-Rano Sepakat Pilih 7 Stafsus dari Kalangan Profesional