KONTEKS.CO.ID - Sebanyak enam orang siswa SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur mengalami muntah dan mual usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG).
Kepala SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, Catharina Yenny menjelaskan kronologi peristiwa yang menimpa anak didiknya tersebut.
Peristiwa itu, kata dia, terjadi pada sesi kedua MBG pukul 12.00 WIB. Saat itu, dia menerima laporan dari seorang guru.
Baca Juga: Bertemu Prabowo di New York, Presiden FIFA Doakan Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Para siswa, istirahat dan makan siang menu MBG sekitar pukul 13.00 WIB.
"Nah, memang jam waktunya anak-anak untuk makan, ada guru yang bilang, 'Bu anak-anak bilang aromanya nggak enak'. Jadi aromanya kurang sedap lah," ungkap Catharina kepada wartawan, Kamis 25 September 2025.
Dia lanyas melaporkan kejadian itu ke pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cakung, Pulogebang.
Kuat dugaan, aroma tak sedap itu berasal dari kol dan pisang dalam ompreng yang memicu keluarnya gas.
"Baunya itu memang serak gitu ya, tapi kalau dicium nanti lama-lama. Itu sebenarnya makanan itu tidak basi. Tapi dari pihak dapur langsung bilang, Ibu jangan diberikan kepada anak-anak dulu, gitu," ungkapnya.
Dia lantas meminta para guru di kelas agar tidak membagikan makanan tersebut kepada siswanya.
Baca Juga: KKB Habisi Nyawa Lima Warga Sipil di Yahukimo, Serang Kamp dengan Panah dan Senpi
"Ternyata ada beberapa kelas yang sudah terlanjur makan. Nah, kemudian anak-anak itu makan, tidak ada masalah sebenarnya yang lain. Tapi ternyata ada enam nih, mual," jelasnya.
Lalu, dua dari enam siswa langsung kembali ke kelas setelah diperiksa di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) karena kondisinya membaik.
Artikel Terkait
Ada Hiu Goreng, Puluhan Siswa Keracunan MBG di Ketapang
Kasus Anak Sekolah Keracunan MBG Kian Marak, MPR Desak Badan Gizi Nasional Lakukan Evaluasi
Panduan Praktis Mencegah Kontaminasi Makanan untuk Program MBG
Luhut Beri Penilaian Gaya 'Koboi' Menkeu Purbaya yang Kritisi MBG dan Berantas Rokok Ilegal
Keracunan Massal MBG Terjadi di Dua Sekolah Sekaligus di Tuban dan Bojonegoro, Siswa Muntah hingga Sesak Napas