Gubernur Pramono Resmikan Halte TransJakarta Jaga Jakarta, Ini Alasan Namanya Diubah dari Senen Sentral

KONTEKS.CO.ID – Halte TransJakarta Jaga Jakarta di Senen, Jakarta Pusat, telah diresmikan Gubernur DKI Pramono Anung, Senin 8 September 2025.

Saat peresmian, Gubernur berharap peristiwa perusakan terhadap fasilitas umum tak terulang lagi di Ibu Kota.

Sebelumnya nama Halte Jaga Jakarta adalah Halte Senen Sentral. Kemudian pada Jumat 29 Agustus 2025 malam dirusak oleh massa tak dikenal saat terjadi demi ricuh.

Baca Juga: Presiden Prabowo Respons 17+8 Tuntutan Rakyat: Banyak yang Masuk Akal, Perdebatkan Penarikan TNI

"Kenapa perubahan nama ini dilakukan? Karena yang pertama, sebagai bagian kita untuk menjaga Jakarta secara bersama-sama. Supaya kejadian ini (perusakan) tak terulang lagi, maka saya bersama jajaran Balai Kota memutuskan mengubah (nama) Halte Sentral Jakarta ini menjadi Jaga Jakarta," ungkap Pramono Anung saat meresmikan halte tersebut di Senen, Jakarta Pusat.

Gubernur mengajak masyarakat menjaga situasi Jakarta. Sebab, menjaga kondisi Jakarta tetap aman dan nyaman wajib dilakukan oleh pemerintah bersama warga.

"Tak mungkin menjaga Jakarta hanya oleh pemerintah tanpa keterlibatan peran serta masyarakat sepenuhnya," katanya lagi.

Baca Juga: Tom Lembong Kritik Pejabat dan Politisi soal Pemahaman Pertumbuhan Ekonomi, Banyak Keliru!

Tak lupa ia memuji peran warga Jakarta yang bergotong-royong seusai perusakan fasilitas umum oleh sekelompok orang di sejumlah titik.

Dia memastikan Jakarta sudah normal kembali. "Saya ucapkan terima kasih atas kepedulian dan kebersamaan warga. Dalam waktu tidak lebih dari tujuh hari, Jakarta kini sudah normal kembali," kata Pramono.

Gubernur Jakarta menambahkan, pemerintah pusat akan membangun fasilitas pendukung halte seperti jembatan penyeberangan orang (JPO) dan lift. Dua fasilitas itu akan dibangun di kawasan Senen serta Polda Metro Jaya.

Proyek tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2025. "Mengenai biaya, kalau halte semuanya telah ter-cover tentunya oleh TransJakarta. Tetapi untuk dua JPO dan lift yang ada di Polda maupun di Senen ini diperkirakan Rp19 miliar-20 miliar," sebut Pramono. ***