lifestyle

Lima Cara Tetap Relevan di Era Teknologi Liar: Bukan Panik, Langsung Upgrade Diri

Selasa, 18 November 2025 | 15:36 WIB
Dampak Stres yang Tidak Segera Ditangani

3. Bangun Jaringan dan Kolaborasi

CEO Promedia, Agus Sulistriyono (tengah) bersama para peserta acara Mediapreneur Talks 2025 yang digelar Promedia Teknologi Indonesia di Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. (Dok: Promedia)

Di dunia digital, relasi adalah energi. Bergabung dengan komunitas profesional, hadir dalam diskusi teknologi, atau berkolaborasi dalam proyek kecil bisa membuka banyak pintu. Mulai dari informasi, peluang kerja, hingga kolaborasi bisnis.

Berjejaring bukan sekadar menambah kontak, tetapi memperkaya perspektif dan memperluas kapasitas diri melalui pengalaman orang lain.

4. Pilih Informasi dengan Bijak

Peran Algoritma Tiktok Memperpanas Konflik Palestina vs Israel (Sumber: BINUS UNIVERSITY/Tiktok)

Era teknologi liar juga berarti banjir informasi. Sayangnya, tidak semua informasi akurat. Hoaks, manipulasi data, dan bias algoritma bisa menjerumuskan siapa saja.

Baca Juga: Skorsing Damar Lampaui Statuta, Mantan Mahasiswa: UTA'45 Jakarta Represif karena Selalu Dukung Penguasa

Karena itu, biasakan memeriksa ulang berita, mencermati sumber informasi, serta tidak mudah membagikan sesuatu yang belum terverifikasi. Literasi digital adalah benteng utama untuk tetap waras dan objektif.

5. Kembangkan Kreativitas dan Adaptasi dalam Bekerja

BRI Creator Fest 2025 yang digelar sebagai wadah kreativitas masyarakat. (Foto: BRI)

Teknologi mengubah cara bekerja dan jenis pekerjaan itu sendiri. Mereka yang mampu beradaptasi, berinovasi, dan menciptakan nilai baru akan tetap unggul di tengah perubahan.

Cobalah metode kerja baru, eksplorasi alat digital yang lebih efisien, dan jangan takut bereksperimen. Kreativitas dan fleksibilitas adalah kombinasi terbaik untuk bertahan di masa depan yang serba berubah.

Era teknologi liar bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Dengan mengurangi kepanikan dan meningkatkan kapasitas diri, kita dapat menjadikan teknologi sebagai alat pendukung, bukan ancaman.

Laporan: Najwa Salsabila.***

Halaman:

Tags

Terkini