• Minggu, 21 Desember 2025

Sleep Tourism: Tren Liburan Unik yang Bikin Tidurmu Makin Nyenyak!

Photo Author
- Minggu, 2 Februari 2025 | 05:40 WIB
Sleep Tourism: Tren Liburan Unik yang Bikin Tidurmu Makin Nyenyak!
Sleep Tourism: Tren Liburan Unik yang Bikin Tidurmu Makin Nyenyak!

KONTEKS.CO.ID - Ketika mendengar kata "liburan," mungkin yang terbayang adalah perjalanan penuh petualangan dan aktivitas seru.

Namun, tren baru bernama sleep tourism menawarkan pengalaman yang berbeda.

Alih-alih liburan yang melelahkan, konsep ini justru mengajak wisatawan untuk tidur dan memulihkan energi.

Baca Juga: Tok! Harga BBM Pertamina Pertamax dkk Naik Ratusan Rupiah per Tanggal 1 Februari 2025

Fenomena ini diprediksi menjadi tren populer pada tahun 2025.

Tapi, apa sebenarnya sleep tourism, dan mengapa semakin banyak orang tertarik mengikutinya?

Apa Itu Sleep Tourism?

Biasanya saat liburan, kita memiliki agenda yang padat.

Baca Juga: Sabtu 1 Februari 2025: Yuk, Sikat Kode Redeem ML Mobile Legends Gratis Sekarang Juga!

Mulai dari mengeksplorasi destinasi wisata hingga mencoba kuliner lokal, semuanya dilakukan dari pagi hingga malam.

Akibatnya, tubuh kelelahan dan pola tidur terganggu.

Bahkan, bagi yang bepergian ke negara dengan zona waktu berbeda, risiko jet lag pun meningkat, membuat tubuh tidak bugar setelah liburan.

Konsep sleep tourism muncul sebagai solusi atas masalah tersebut.

Baca Juga: 6 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 Februari 2025: Tukar Sekarang Juga!

Dilansir dari Tom’s Guide, sleep tourism adalah tren wisata yang menekankan pentingnya tidur berkualitas selama liburan.

Para wisatawan tidak hanya disuguhkan akomodasi nyaman, tetapi juga fasilitas dan aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kualitas tidur, seperti terapi suara, pijat relaksasi, hingga yoga sebelum tidur.

Menurut psikoterapis dan ahli terapi tidur, Heather Darwall-Smith, sleep tourism mencerminkan keinginan manusia modern untuk beristirahat di tengah dunia yang penuh distraksi dan tekanan.

Dengan demikian, wisata ini bukan sekadar “tiduran di hotel,” tetapi lebih kepada pemulihan tubuh dan pikiran secara menyeluruh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X