• Minggu, 21 Desember 2025

Mengenal 6 Tren Pariwisata Global 2026: Cultural Immersion hingga Bleisure, Mana Favoritmu?

Photo Author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 07:56 WIB
6 tren pariwisata global 2026 berpotensi dilirik wisatawan di Indonesia (Foto:  dok. Kemenpar)
6 tren pariwisata global 2026 berpotensi dilirik wisatawan di Indonesia (Foto: dok. Kemenpar)

KONTEKS.CO.ID - Indonesia diprediksi akan mengalami pergeseran tren pariwisata pada 2026, seiring dengan perubahan preferensi wisatawan global dan domestik.

Generasi Milenial dan Gen Z, yang terbiasa dengan teknologi digital, mendorong munculnya tren wisata yang autentik, berkelanjutan, dan berbasis teknologi, termasuk eco-tourism, wellness tourism, sport tourism, serta MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Menurut Indonesia Tourism Outlook 2025/2026, tren pariwisata Indonesia dianalisis melalui tiga sumber utama yakni tinjauan literatur, expert survey, dan diskusi kelompok terpumpun (Focus Group Discussion). Setiap sinyal perubahan, baik positif maupun negatif, dievaluasi secara objektif.

Baca Juga: Pariwisata Indonesia Timpang: 82 Persen Wisman Masuk Lewat Udara, tapi Destinasi Prioritas Sepi, Kok Bisa?

Baik wisatawan nusantara maupun mancanegara menunjukkan kesamaan preferensi, namun dengan prioritas berbeda.

Wisman lebih tertarik pada Cultural Immersion, Eco-Friendly Tourism, dan Nature-Based Adventure, sedangkan wisnus mengutamakan Culinary and Gastronomy Tourism dan Cultural Immersion.

Enam Tren Pariwisata Global 2026

1. Cultural Immersion

Wisatawan kini mencari pengalaman budaya yang autentik, seperti mengikuti upacara adat, belajar memasak makanan tradisional, hingga tinggal bersama masyarakat lokal.

Baca Juga: Bidik Turis Australia, Kemenpar Gelar Famtrip Wisata Edukasi Jelajahi Borobudur hingga Bali

Contoh destinasi unggulan; Desa Adat Wae Rebo, NTT, di mana wisatawan mengikuti aktivitas harian masyarakat, menenun, memanen kopi, dan menginap di rumah adat Mbaru Niang.

2. Eco-Friendly Tourism

Kesadaran terhadap lingkungan mendorong wisata ramah lingkungan, termasuk akomodasi bersertifikat hijau, pengelolaan sampah terpadu, dan program konservasi.

Pulau Macan, Kepulauan Seribu, menawarkan pengalaman menanam terumbu karang, edukasi kelestarian laut, serta fasilitas ramah lingkungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X