Keren! Indonesia Hadirkan MaiA: Kecerdasan Buatan untuk Transformasi Pariwisata Tourism 5.0

KONTEKS.CO.ID - Indonesia resmi menghadirkan kecerdasan buatan untuk pariwisata, MaiA (Meticulous Artificial Intelligence of Indonesia), sebagai bagian dari implementasi Tourism 5.0. Peluncuran tersebut dilakukan oleh Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat, 28 November 2025.

MaiA dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata nasional melalui teknologi adaptif yang berfokus pada kebutuhan wisatawan.

Platform ini dapat diakses melalui indonesia.travel dan berfungsi sebagai kurator cerdas serta digital travel companion.

Baca Juga: Pariwisata RI Melesat Dekati Target 15 Juta Wisman, Pemerintah Optimistis Cetak Rekor Baru

“Peluncuran MaiA adalah bukti komitmen pemerintah menghadirkan ekosistem pariwisata yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Widiyanti.

Ia menambahkan, MaiA tidak sekadar teknologi, melainkan sahabat digital yang membantu wisatawan menemukan inspirasi perjalanan, menyusun rute instan, dan menjelajahi Indonesia dengan lebih nyaman dan percaya diri.

MaiA menawarkan berbagai fitur unggulan, termasuk rekomendasi destinasi yang dipersonalisasi, penyusunan itinerary otomatis, peta interaktif, serta rangkuman informasi destinasi dalam berbagai bahasa.

Teknologi ini diharapkan menyesuaikan dengan tren wisatawan global yang mencari pengalaman perjalanan personal, efisien, dan mudah diakses.

Baca Juga: Rumah bagi 230 Juta Muslim, Menpar Widiyanti Targetkan Indonesia Jadi Pusat Wisata Halal Dunia

Kemenpar juga menekankan bahwa kehadiran MaiA sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi inovatif di tingkat internasional, mendukung pariwisata berkelanjutan, dan memberikan nilai tambah bagi wisatawan.

Peluncuran Tourism 5.0 dan MaiA dihadiri pejabat pemerintah, asosiasi pariwisata, mitra industri, serta media nasional dan internasional.

Menpar Widiyanti mengajak semua pihak menyambut MaiA sebagai langkah maju untuk pariwisata Indonesia yang adaptif, kompetitif, dan berkelas dunia.***