Karena itulah hadirnya MWA menjadi harapan baru. Prosedur ini menghancurkan sel kanker menggunakan gelombang mikro frekuensi tinggi yang disalurkan lewat jarum tipis.
Dokter memasukkannya dengan panduan USG atau CT-scan sehingga targetnya presisi.
Prosesnya cepat, tidak memerlukan sayatan besar, dan risiko komplikasinya jauh lebih rendah.
“MWA ini memang dirancang untuk membuat pasien lebih nyaman, tapi tetap efektif,” jelas Prof. Rino Alvani Gani, Sp.PD, Subsp.GEH(K), salah satu ahli hepatologi terkemuka yang kini aktif di RS Pondok Indah, Pondok Indah.
Pasien biasanya hanya butuh 1–2 hari perawatan sebelum kembali ke aktivitas ringan.
MWA cocok untuk pasien kanker hati stadium awal dengan ukuran tumor kecil (≤ 5 cm). Pasien yang kondisi medisnya tidak memungkinkan untuk menjalani operasi terbuka juga bisa memilih prosedur ini.
Baca Juga: Zulhas Ungkap Alasan Penanganan Banjir Sumatra Terasa Lamban, Sentil Soal Akses dan Cuaca Ekstrem
Bahkan, MWA dapat dilakukan pada kasus kanker hati yang muncul kembali.
Tahapannya sederhana yaitu pemberian anestesi lokal atau sedasi ringan, memasukkan jarum, menghancurkan sel kanker melalui panas tinggi, lalu observasi pascaprosedur.
Jaringan sehat di sekitar tumor tetap aman karena panas langsung terfokus pada sel kanker.
Baca Juga: Curhat Ali Sadikin soal Sengketa HGB Hotel Sultan: Kaget, Kecewa, dan Merasa Dikelabui Ibnu Sutowo
Keunggulan MWA: Lebih Presisi, Lebih Cepat Pulih
Beberapa kelebihan MWA dibanding operasi konvensional antara lain:
- Menargetkan tumor secara presisi tanpa merusak jaringan sehat
- Minim luka dan perdarahan
- Risiko komplikasi lebih kecil
- Proses penanganan lebih singkat
- Pemulihan jauh lebih cepat
- Dapat dikombinasikan dengan terapi lain
Baca Juga: Curhat Ali Sadikin soal Sengketa HGB Hotel Sultan: Kaget, Kecewa, dan Merasa Dikelabui Ibnu Sutowo
Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi hepatologi sangat disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti hepatitis kronis, sirosis, fatty liver, atau konsumsi alkohol berlebihan.
Artikel Terkait
Menkes Dorong Cek Kesehatan Gratis untuk Cegah Penyakit Jantung
Infeksi Tenggorokan Bisa Picu Demam Reumatik dan Penyakit Jantung Reumatik, Orang Tua Wajib Tahu Gejalanya
Bertolak ke Boyolali, Prabowo Resmikan RS Jantung Bertaraf Internasional Hasil Kerja Sama RI-UEA
Energi Cepat hingga Kesehatan Jantung: Kekuatan Nutrisi dalam Kurma