KONTEKS.CO.ID - Fenomena langit istimewa akan terjadi pada Minggu, 7 September 2025 malam hingga Senin, 8 September 2025 dini hari, yakni gerhana Bulan total atau blood moon.
Peristiwa ini terjadi ketika Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan, sehingga cahaya Matahari yang seharusnya menyinari Bulan terhalang oleh bayangan Bumi.
Uniknya, Bulan tidak akan gelap total, melainkan tampak berwarna merah darah. Inilah alasan fenomena tersebut dikenal sebagai blood moon.
Baca Juga: Baru Tiga dari 17+8 Tuntutan Rakyat Dipenuhi Pemerintahan Prabowo
Berikut lima fakta menarik tentang gerhana Bulan total 7–8 September 2025.
1. Mengapa Disebut Blood Moon?
Menurut Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, warna merah pada Bulan saat gerhana disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi.
Gelombang cahaya biru dihamburkan atmosfer, sementara cahaya merah diteruskan hingga mengenai permukaan Bulan.
Akibatnya, Bulan tampak berwarna merah darah, bukan gelap total.
2. Bisa Diamati di Indonesia
Masyarakat di seluruh wilayah Indonesia berkesempatan menyaksikan fenomena langit langka ini.
Baca Juga: J-Hope, Park Bo Gum, dan Lee Jun Hyuk Bersinar di Korean Broadcasting Awards 2025
Gerhana bisa dilihat dengan mata telanjang, tanpa alat bantu khusus.
Namun, penggunaan teleskop atau teropong akan membuat pengalaman mengamati lebih detail.
Lokasi terbaik untuk menikmatinya adalah area terbuka, jauh dari polusi cahaya.
3. Waktu Terbaik Menyaksikan
Gerhana Bulan total ini akan berlangsung mulai 7 September 2025 pukul 23.27 WIB hingga 8 September 2025 pukul 02.56 WIB.
Artikel Terkait
Fenomena Worm Blood Moon yang Langka Bakal Muncul Akhir Pekan Ini, Apakah Terlihat di Indonesia?
Fenomena Langka Blood Moon Akan Hiasi Langit Nanti Malam
Ramai Gerhana Matahari 2 Agustus, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Fenomena Langka! Gerhana Bulan Total Hiasi Langit Indonesia pada 7 September 2025
Fenomena Gerhana Bulan Total 7 September 2025, Warga Indonesia Bisa Menyaksikan Langsung