• Senin, 22 Desember 2025

Jangan Biarkan Jantung Anda Berhenti Mendadak! Kenali Prosedur Ablasi Jantung dan Komplikasinya

Photo Author
- Minggu, 13 Juli 2025 | 16:38 WIB
Ablasi jantung, prosedur minimal invasive untuk tangani aritmia. (Freepik)
Ablasi jantung, prosedur minimal invasive untuk tangani aritmia. (Freepik)

Selama di ruang perawatan, Anda biasanya akan disarankan untuk tirah baring total.
Anda baru diperbolehkan pulang paling cepat 1 hari setelah prosedur ablasi jantung dilakukan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Yunita Ababiel, Ikon Dangdut Indonesia Ini Meninggal Dunia di Usia 60 Tahun

Saat diperbolehkan pulang, dokter akan meresepkan obat-obatan yang perlu dikonsumsi selama beberapa waktu untuk mencegah risiko perdarahan serta memberikan saran aktivitas yang tidak boleh dilakukan pascaablasi jantung, termasuk:

  • Tidak melakukan olahraga yang berintensitas berat, setidaknya sampai 1 minggu setelah prosedur ablasi jantung dilakukan
  • Tidak mengemudikan kendaraan selama beberapa hari
  • Hindari mengangkat beban berat di atas 5 kg
  • Jangan melakukan kegiatan atau aktivitas yang berintensitas berat, termasuk berkebun atau membereskan rumah
  • Jika menemukan munculnya memar pada area masuknya kateter, Anda tidak perlu khawatir, karena hal ini merupakan kondisi yang normal. Namun, jika mengalami perdarahan, pembengkakan, jantung berdebar-debar atau detak jantung tidak teratur, dan sesak napas, segeralah ke unit IGD di rumah
    sakit.

Baca Juga: Profil dan Biodata Yunita Ababiel, Ikon Dangdut Indonesia Ini Meninggal Dunia di Usia 60 Tahun

Komplikasi atau Efek Samping Ablasi Jantung

Karena merupakan tindakan minimal invasive, prosedur ablasi jantung juga relatif aman.

Namun, ada beberapa risiko komplikasi ablasi jantung, yang meskipun sangat jarang, tetapi mungkin saja terjadi, antara lain:

  • Perdarahan hingga infeksi pada lokasi masuknya kateter
  • Kerusakan pembuluh darah
  • Kerusakan katup jantung
  • Munculnya kasus aritmia yang baru, atau aritmia yang dialami makin memburuk
  • Melambatnya irama jantung yang perlu ditangani dengan pemasangan pacemaker
  • Terbentuknya sumbatan darah
  • Penyumbatan vena pumonal
  • Kerusakan pada ginjal akibat penggunaan zat kontras saat prosedur ablasi jantung dilakukan
  • Stroke
  • Serangan jantung
  • Perdarahan di rongga jantung.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X