KONTEKS.CO.ID - Langit malam Indonesia akan menyuguhkan pertunjukan alam luar biasa malam ini, Selasa, 22 April 2025.
Hujan meteor Lyrid, salah satu fenomena langit tertua dan paling dinanti setiap tahun, akan mencapai puncaknya dan siap memukau siapa pun yang menatap ke angkasa.
Lyrid bukan sekadar hujan meteor biasa. Fenomena alam ini tercatat pertama kali muncul sejak tahun 687 SM dan berasal dari sisa debu komet C/1861 G1 Thatcher, yang mengelilingi matahari setiap 415 tahun.
Baca Juga: Bahaya Pneumonia Ganda yang Diderita Paus Fransiskus: Ancaman Serius bagi Lansia
Saat Bumi melintasi jalur puing-puing komet ini, partikel debu memasuki atmosfer dan terbakar, menciptakan cahaya terang yang kita kenal sebagai meteor.
Tak jarang, meteor-meteor ini tampak seperti bola api atau fireball yang melesat menembus malam.
Fakta Menarik Lyrid
- Titik radiannya berada di dekat rasi bintang Lyra.
- Rata-rata meteor: 10–20 per jam, tapi bisa melonjak drastis tiap 60 tahun.
- Ledakan terakhir terjadi pada tahun 1982; ledakan berikutnya diprediksi pada 2042.
Waktu Terbaik Melihat Hujan meteor Lyrid
Menurut Observatorium Bosscha, puncak hujan meteor Lyrid akan terjadi mulai pukul 22.08 WIB hingga 05.26 WIB esok pagi.
Pada waktu tersebut, kamu bisa melihat sekitar 10 hingga 18 meteor per jam melintasi langit, terutama di area yang jauh dari polusi cahaya.
Artikel Terkait
Fenomena Hujan Meteor Perseid, Begini Penjelasan NASA
Royal Enfield Super Meteor 650 Akhirnya Datang ke Indonesia, Debut di GIIAS 2023
Cara Melihat Hujan Meteor dan Menikmati Keindahannya
Hujan Meteor Leonid Menghiasi Langit Malam Ini: Spektakuler dan Memukau
Hujan Meteor Eta Aquarids Mei 2024: Kapan dan Bagaimana Cara Menyaksikannya?