Mu’awwidzatain merupakan sebutan untuk dua surat terakhir di al-Quran, yakni al-Falaq dan an-Nas.
Sedangkan menurut Hanabilah, cukup hanya dengan membaca surat al-Ikhlas.
Dasar Bacaan Rakaat Ketiga Salat Witir
Para ulama dari kalangan Syafi’iyyah memakai dasar hadits riwayat an-Nasai dan Ibnu Majah.
Hadits tersebut menunjukkan saat Sayyidah Aisyah ditanya surat apa yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika salat witir.
Sayyidah Aisyah kemudian mengungkapkan jika Nabi di rakaat pertama membaca surat al-A’la, rakaat kedua membaca al-Kafirun, dan rakaat ketiga membaca al-Ikhlas beserta al-Mu’awwidzatain (al-Falaq dan an-Nas).
Menukil Muhammadiyah, bacaan salat witir dengan al-A’la, al-Kafirun, dan al-Ikhlas.
"Dari Ubay bin Ka’ab, diriwayatkan bahwa ia berkata: Bahwa Nabi SAW pada salat witir pada rakaat pertama selalu membaca Sabbihisma Rabbikal-A’laa dan pada rakaat kedua membaca Qul Yaa Ayyuhal Kaafirun, da pada rakaat ketiga membaca Qul Huwallaahu Ahad,” menurut hadits yang diriwayatkan oleh an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah.***
Artikel Terkait
Ide Menu Sahur Simpel, Cocok Buat Kamu yang Sering Bangun Telat
Keutamaan Mandi Sebelum Puasa Ramadan, Persiapan Diri Secara Fisik dan Spiritual
Sedekah Kuota Tri, Permudah Ladang Amal di Bulan Ramadan 2025
Syarat-Syarat Mencicipi Makanan Saat Puasa Biar Tidak Batal
Merek Kurma Israel, Kenali Ciri-Cirinya Agar Tak Salah Beli di Bulan Ramadan