KONTEKS.CO.ID - Video viral memperlihatkan Muhammad Husen (28), pelaku mutilasi bos depot air isi ulang di Semarang, Jawa Tengah curhat tentang kekasihnya.
Video viral Muhammad Husen, pelaku mutilasi bos hingga dicor di Semarang curhat itu diunggah di akun TikTok @esaone.
Dalam video viral itu, Muhammad Husen pelaku pembunuhan sadis bos di Semarang dengan memutilasi hidup-hidup bercerita komunikasi terakhirnya dengan sang pacar.
"Ada (pacar), orang Aceh," kata Husen dalam video itu dilihat Selasa 16 Mei 2023.
Husen mengaku sudah sekitar lima bulan berpacaran jarak jauh.
Menurut Husen, pacar adalah penyandang disabilitas dan berkomunikasi terakhir saat pelarian usai membunuh bosnya di Semarang.
"Sebelum saya tertangkap saya sudah bilang sama dia," kata Husen.
Husen mengaku telah menyarankan pacarnya itu mencari kekasih lain dan tidak menunggunya.
"Jadi semisal saya tertangkap, kamu cari yang lain saja. Kasihan kalau harus menunggu saya kan lama, paling nggak 20 tahun," imbuh dia.
Husen juga mengaku sudah meminta maaf kepada pacarnya. Dia pun tak yakin pacarnya akan rela menunggu dirinya menjalani hukuman.
"Minta maaf kalau saya sampai senekat ini, jadi mengganggu hubungan kita," kata Husen.
Selain itu, Husen juga bercerita masa lalunya yang menjadi korban kekerasan ayah. Dia mengaku trauma dengan kekerasan tersebut.
"Ayah di kampung, cuma nggak akur, nggak komunikasi sama ayah," ujar Husen.
Sebelumnya, Muhammad Husen menikam dan membunuh bos depot air isi ulang di Semarang serta memutilasi tubuh korban dalam keadaan hidup-hidup.
“Dari awal puasa kemarin (mulai bekerja), dulu sebelum ikut korban saya kan di warmindo yang arah lapangan futsal, dari sana saya kenal sama korban. Soalnya yang biasa suplai galon ke sana,” kata Husen kepada wartawan.
Husen mengaku dendam kepada bosnya lantaran galak dan ringan tangan kepada dirinya.
“Setiap ada salah dan kesalahan kecil pasti dia main tangan. Contohnya ada pesanan galon harusnya 15 dia bilang cuma 14 atau 13 begitu, selesai ngirim dia pulang marah-marah langsung main tangan. Padahal dia yang bilang,” ujarnya.
Husen mengaku, sikap bosnya itu berbeda sebelum dirinya bekerja. Husen diperlakukan dengan baik saat awal bekerja.
“Kecewa orang yang dulu baik ternyata aslinya seperti itu,” ungkapnya.
Husen mengaku memiliki alasan lebih memilih membunuh dibanding keluar dari pekerjaan itu. Selain dendam, Husen mengaku diancam dibunuh.
“KTP saya pertama ditahan, kedua saya diancam kalau sampai keluar dari kerjaan itu langsung dihabisi, saya mau dibunuh,” kata Husen.
Husen kemudian ditangkap sehari setelah penemuan mayat itu.
Husen mengaku tak menyesali aksinya. “Karena saya merasa sakit hati saya sering dipukuli,” katanya.
Untuk diketahui, kasus ini terungkap saat warga menemukan mayat dicor di depot air isi ulang, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Semarang, pada Senin 8 Mei 2023.
Selain dicor, korban juga dimutilasi menjadi empat bagian.***