• Minggu, 21 Desember 2025

Daftar Kasus Serial Killer yang Pernah Terjadi di Indonesia, Nomor Tiga Sangat Populer

Photo Author
- Jumat, 20 Januari 2023 | 19:47 WIB
Wowon dkk habisi 9 nyawa dalam serial killer di Bekasi hingga Garut
Wowon dkk habisi 9 nyawa dalam serial killer di Bekasi hingga Garut

KONTEKS.CO.ID - Serial killer atau kasus pembunuhan berantai di Indonesia selalu menarik perhatian. Pasalnya, korban tewas terbilang tak sedikit.

Pelaku pembunuhan serial Killer yang ditangkap bahkan tidak menunjukkan rasa bersalah.

Baru-baru ini, pembunuhan serial killer dengan 9 orang yang dilakukan Wowon dkk terungkap usai menghabisi tiga nyawa di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi.

Berikut beberapa kasus serial killer yang terjadi di Indonesia yang dirangkum konteks.co.id:

1.Wowon Dkk

Wowon dkk terdiri dari tiga orang yakni Wowon Erawan atau Aki, M Dede Solehuddin, dan Solihin atau Duloh.

Kasus ini terungkap dari tewasnya tiga orang sekeluarga di Bekasi. Ketiga korban awalnya diduga meninggal karena keracunan.

Belakangan terungkap, korban dibunuh dengan cara diracun dengan racun tikus dan pestisida.

Hingga saat ini diketahui terdapat 9 korban serial killer oleh Wowon dkk.

Di Bekasi ditemukan tiga jenazah dan satu orang selamat. Sementara di Cianjur, polisi menemukan empat jenazah berupa kerangka di tiga lubang yang berbeda.

2. Babe

Babe atau Baekuni ialah seorang gelandangan yang melakukan pembunuhan berantai pada pengamen jalanan.

Kejadian ini bermula dari traumanya karena pernah menjadi korban pelecehan saat masih belia hingga kemudian ia melakukan pembunuhan.

Hal ini diduga membuat Babe mengidap nekrofilia situasional dan pedofilia. Babe mengaku telah membunuh 14 anak laki-laki di bawah umur yang berusia kisaran 9 sampai 12 tahun.

Selain membunuh, Babe juga melakukan pelecehan, menyodomi, hingga memutilasi korbannya. Aksi pembunuhan ini diketahui sejak tahun 1993 hingga terungkap yakni saat kepolisian menemukan mayat tahun 2010.

Kemudian Pengadilan Negeri Jakarta Timur memvonis hukuman mati.

3. Ryan Jombang

Kasus pembunuhan berantai oleh Ryan Jombang merupakan salah satu kasus pembunuhan yang cukup populer.

Ryan Jombang yang memiliki nama asli Very Idam Henyansyah menjadi pelaku pembunuhan berantai dengan jumlah korban sebanyak 11 orang.

Aksi pembunuhan ini terungkap setelah pihak kepolisian menemukan beberapa potongan tubuh di lahan kosong di Jalan Kebagusan Raya, Jakarta Selatan.

Berdasarkan hasil penyelidikan, potongan tubuh yang ditemukan berupa kepala yang diketahui milik Heri Santoso.

Sementara 10 korban lainnya diketahui telah dikubur di belakang rumahnya di Jombang, Jawa Timur.

Pembunuhan ini terjadi karena Ryan cemburu dengan teman dekatnya. Selain itu karena seluruh korban telah menyakiti hatinya.  Dari kasus tersebut, Pengadilan Negeri Depok memvonis hukuman mati pada 2009.

4. Dukun Asep

Tubagus Yusuf Maulana atau Dukun Asep menjadi terpidana mati kasus pembunuhan berantai terhadap delapan orang.

Dukun Asep dikenal sebagai dukun yang mampu menggandakan uang. Pelaku akan meminta uang sebanyak Rp20 juta sebagai syarat agar bisa digandakan.

Kemudian Asep membunuh kliennya melalui upacara ritual dan memberikan minuman beracun. Aksi pembunuhannya dilakukan sebanyak dua kali yaitu tanggal 17 Mei 2007 dengan korban berjumlah lima orang.

Sedangkan pada 19 Juli 2007 sebanyak tiga orang. Pengadilan Negeri Rangkasbitung kemudian memvonis hukuman mati dan melakukan eksekusi pada tahun 2008.

5. Rio Martil

Rio Martil yang memiliki nama asli Rio Alex Bullo merupakan terpidana mati kasus pembunuhan berantai. Aksi pembunuhan tersebut terjadi dalam kurun waktu 1997-2001.

Pelaku telah membunuh sedikitnya empat orang pengelola atau pemilik rental mobil. Saat Rio Martil dalam penjara di LP Nusakambangan, ia juga melakukan pembunuhan pada teman satu penjaranya.

Tahun 2008, pelaku kemudian dieksekusi mati.

6. Siswanto

Siswanto atau dikenal dengan Robot Gedek melakukan pembunuhan berantai mulai tahun 1994 korban terakhir ditemukan pada Juli 1996.

Selain membunuh, pelaku juga melakukan kekerasan seksual terhadap korbannya yaitu 12 anak laki-laki.

Dia tega membelah perut korban hingga terbuka, kemudian meminum darah dan memutilasi tubuh korban guna menghilangkan barang bukti.

Siswanto mengaku bahwa ia sangat menikmati aksinya. Pada tahun 2007, pelaku meninggal sebelum menjalani vonis hukuman mati.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurul Marta Nofiyatma

Tags

Terkini

X