Dua Bulan Operasi Antinarkoba, Ratusan Orang Ditangkap, Mayoritas Ibu Rumah Tangga

KONTEKS.CO.ID - Aparat berwenang telah menangkap 285 tersangka kasus peredaran narkoba, termasuk 29 perempuan dan tujuh warga negara asing, satu di antaranya dari Australia.

Otoritas menyebut lebih dari setengah ton berbagai jenis narkotika berhasil disita selama operasi dua bulan tersebut.

Meski memiliki hukum narkoba yang ketat, termasuk hukuman mati dengan regu tembak, Indonesia tetap menjadi pusat utama peredaran narkoba di Asia Tenggara.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Marthinus Hukom, menyatakan operasi yang digelar dalam dua bulan terakhir di 20 provinsi, juga mengungkap praktik pencucian uang oleh dua sindikat narkoba.

Baca Juga: Ratusan Narapidana Narkoba Berisiko Tinggi Dipindah ke Nusakambangan

Ada pula penyitaan aset hasil kejahatan itu senilai lebih dari Rp26 miliar.

Sebanyak 36 tersangka, termasuk 21 perempuan, ditampilkan di hadapan media bersama barang bukti narkoba, mengenakan seragam tahanan oranye dengan tangan diborgol, Senin kemarin.

Hukom mengatakan sebagian besar perempuan yang ditangkap adalah ibu rumah tangga.

“Saya mengimbau kaum perempuan Indonesia agar lebih waspada dalam menjalin pertemanan, baik di dunia nyata maupun dunia maya,” ujarnya dalam konferensi pers bersama Kemenko Polhukam dan Bea Cukai itu.

Baca Juga: Jejak Dewi Astutik, Bos Narkoba asal Ponorogo ini Buron Sabu Senilai Rp5 T: Dia Perekrut Kurir Ulung

Wakil Kepala BNN, Budi Wibowo, menyebut pihaknya menyita 684 kilogram sabu, ganja, ekstasi, THC, hashish, dan amfetamin.

Ia menambahkan penyitaan ini mencegah narkoba jatuh ke tangan lebih dari 1,3 juta orang.

Wibowo juga mengatakan sindikat narkoba menggunakan berbagai metode pengiriman, baik melalui jalur darat, laut, maupun jasa pengiriman paket.

Baca Juga: Jauh dari Sumatera, Remaja Pecandu Narkoba dari OKI Dikirim Keluarga ke Barak Militer