KONTEKS.CO.ID - Seorang ayah dari Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, nekat ke Jawa Barat untuk menemui Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Sang ayah, berinisial BH, datang bersama istri dan anak laki-lakinya yang masih berusia 16 tahun , memohon agar putranya bisa dibina di barak militer.
Anak BH yang masih duduk di kelas 10 SMK jurusan otomotif itu sudah kecanduan sabu. Sang ayah mengaku sudah tidak sanggup lagi mengontrol perilaku anaknya.
"Saya minta tolong, Pak, agar anak saya dibina di barak militer. Saya sudah tidak bisa menanganinya," ujar BH dengan suara lirih.
Dalam video yang diunggah di akun @dedimulyadiofficial, Kang Dedi menanyai langsung sang anak.
Dengan nada malu-malu, remaja itu mengaku mulai mengenal sabu sejak masuk SMK, karena lingkungan pergaulan yang buruk.
Ia mengatakan mendapatkan uang Rp25 ribu per hari dari orang tuanya, namun sering membohongi mereka dengan alasan tugas sekolah demi menambah uang jajan.
Uang itu lantas digunakan patungan dengan teman untuk membeli sabu seharga Rp100 ribu.
"Aku minta duit untuk tugas sekolah padahal bukan," ungkapnya jujur di hadapan KDM.
Baca Juga: Berkah Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, KAI Sukses Jual 603 Ribu Tiket Kereta Api
Latar Belakang Keluarga
Yang membuat KDM kaget, anak ini berasal dari keluarga yang tergolong baik.
Ibunya seorang guru SD, ayahnya pedagang, dan dua kakaknya telah sukses: satu menjadi tentara, satu lagi ASN di rumah sakit.
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Respons Santai Dilaporkan ke Komnas HAM Soal Kirim Anak-anak ke Barak Militer TNI
KDM Respons Kritik KPAI Soal Anak-anak Dikirim ke Barak Militer: Sarankan Terjun Langsung
Barak Militer Jadi Sorotan, Popularitas Dedi Mulyadi Meroket di Tengah Polemik Hak Anak
Dedi Mulyadi Diminta Setop Program Pengiriman Siswa ke Barak Militer, KPAI Singgung KDM Soal Regulasi dan Hak
Cerita Siswa Lulusan Barak Militer TNI di Jawa Barat Mengaku Betah dan Ingin Balik Lagi!