kontekstory

Tan Malaka Pernah Hampir Jadi Presiden Indonesia, Ditolak Hatta, Malah Dapat Tudingan Makar

Rabu, 30 Agustus 2023 | 08:00 WIB
Dalam rapat kabinet pada pekan ketiga September 1945, Soekarno menyampaikan jika dirinya ditangkap, maka Tan Makak menjadi penggantinya sebagai pemimpin Republik. (Foto: Tangkapan layar Youtube Indonesia Insider)

Trio Minang yang Berbeda

Sejarawan Belanda Harry A Poeze yang telah meneliti tentang Tan Malaka selama 40 tahun berpendapat bahwa perbedaan Trio Minang itu karena mereka lahir dari lingkungan yang berbeda.

Secara adat, Tan Malaka adalah seorang raja tapi miskin secara ekonomi. Sedangkan Hatta dan Sjahrir lahir dari keluarga kelas menengah yang mapan secara ekonomi.

Baca Juga: Kisah Nyai Gundik Meneer Belanda, Disayang dan Terbuang

Tan orang kampung, sementara Hatta dari Bukittinggi, dan Sjahrir dari Padang Panjang -- dua kota yang cukup maju pada saat itu.

Satu perbedaan lagi, Hatta dan Sjahrir masih menerima penghasilan selama dalam pembuangan. Sedangkan Tan tak punya pendapatan pasti dalam pelariannya.

Selama puluhan tahun hidupnya susah ia berteman dengan penyakit, mengabdi menjadi guru anak-anak, kuli perkebunan, dan bahkan bergaul dengan romusha di Bayah, Banten.

Baca Juga: Cerita Tentang Werner Verrips, Agen CIA Perampok Javasche Bank Surabaya yang Tewas Misterius

Berbeda dengan Hatta, kendati sering berseberangan, hubungan pribadi Tan dengan Sjahrir relatif lebih bagus. Sebagai pendiri Partai Sosialis Indonesia (PSI), Sjahrir pernah dua kali menawari seniornya memimpin partai itu. Tapi seperti biasa, Tan menolaknya. ***

Halaman:

Tags

Terkini