kontekstory

Dakota RI-001 Seulawah Cikal Bakal Garuda Indonesia, 'Burung Besi' yang Menetas dari Derma Tanpa Syarat Rakyat Aceh, Sempat Disewakan ke Burma

Minggu, 7 Desember 2025 | 09:00 WIB
Dakota RI-001 Seulawah, pelopor penerbangan sipil Indonesia yang berasal dari sumbangan rakyat Aceh (Foto: Instagram/@wakafsalman.itb)

Setelah perbaikan beres, Seulawah diterbangkan menuju Rangoon, Burma, pada 26 Januari 1949 untuk disewa oleh Pemerintah Burma.

Berdasarkan catatan Subdisjarah TNI AU dalam buku “Peran TNI AU Pada Masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia 1946-1949” (2001), kebijakan menyewakan Seulawah RI-001 dalam rangka mengatasi keuangan yang mulai suram.

Penyebabnya, biaya pemeliharaan pesawat yang diperbaiki di Kalkutta terkendala akibat putusnya hubungan dengan pemerintah pusat yang berkedudukan di Yogyakarta dan saat itu Yogyakarta diduduki Belanda.

Baca Juga: Sie Kong Lian, Sosok Penting di Balik Pekik Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Bapak Kos Para Tokoh Pemuda yang Hibahkan Rumah demi Sejarah Indonesia

Gagasan "menyewakan" pesawat Seulawah RI-002 merupakan ide dari Opsir Udara II Wiweko Supeno. Bersama perwira AU lainnya, Wiweko menggagas pemberdayakan Seulawah dengan mengubah statusnya menjadi perusahaan penerbangan sipil, dengan tujuan komersial dan sekaligus politis. 

Awalnya, sekelompok perwira TNI AU ini berencana menyewakan pesawat ke India namun batal dilaksakan karena negara itu sudah memiliki perusahaan penerbangan Indian National Airways (INA). 

Karena butuh, pemerintah Burma bersedia menyewa Seulawah RI-001 secara tunai. Uang hasil sewa ini digunakan menutupi seluruh kebutuhan perawatan pesawat.

Uniknya, sebagai pesawat sewaan, Seulawah justru terlibat dalam berbagai misi operasi militer di negara tersebut menghadapi pemberontakan di hampir sepanjang tahun 1949.

Baca Juga: Vespa Kongo, Jejak Keberanian Pasukan Garuda di Jalan Perdamaian Dunia

Kegiatan usaha carter pesawat itu dilembagakan menjadi satu perusahaan penerbangan yang diberi nama Indonesian Airways. Inilah yang kelak menjadi perusahaan penerbangan pertama milik Indonesia sebelum kemudian berubah menjadi Garuda Indonesia Airways.

Dengan hasil usaha di Burma, perusahaan Indonesian Airways berhasil menambah armadanya dengan membeli satu buah pesawat jenis Dakota yang diregistrasi RI-007 dan menyewa satu pesawat lain dengan regsitrasi RI-009. Usaha Indonesian Airways pun berkembang pesat.

Merangkap Jadi Angkutan Penyelundupan

Sebagai pesawat angkut pertama milik Indonesia, Seulawah RI-001 tidak cuma disewakan ke pemerintah Burma. Selama dicarter, pesawat ini juga sempat menjalani tugas rahasia menyeludupkan senjata, amunisi, dan alat komunikasi dari Burma ke Aceh.

Baca Juga: Mengenang Kosasih Kartadiredja, Wasit Indonesia Pertama Berlisensi FIFA yang Anti Suap dan Match Fixing Meski Hidup Pas-pasan

Dalam satu misi rahasia, pimpipan Seulawah RI-001 Wiweko menerima kode melalui pesan radio “...pintu rumah Belangkejeren sudah selesai tetapi membawa minuman sendiri...”. Itu artinya bahwa senjata sudah siap diangkut dan mendarat di Blangbintang dengan membawa bensin udara sendiri.

Misi rahasia yang dipimpin Wiweko itu berhasil sukses. Seulawah mendarat mulus pada malam hari di Blangbintang dengan panduan cahaya obor dan lampu mobil ke landasan. Peristiwa penting ini terjadi pada 8 Juni 1949. Senjata yang diseludupkan jenis Bren Inggris seharga USD 8.000 dan US=D 10.000 yang dibayarkan pada September dan Oktober 1949.

Halaman:

Tags

Terkini