kontekstory

Menyingkap Sejarah Richard Mille, Jam Tangan Ultra Mewah Milik Sahroni yang Sempat Dijarah Warga

Minggu, 14 September 2025 | 09:00 WIB
Jam tangan Richard Mille merupakan barang yang memiliki kualitas tinggi dan bisa memberi status sosial. (Richard Mille)

Di kalangan penggemar horologi, Richard Mille dikenal bukan sekadar produsen jam mewah, melainkan pelopor kelas baru, yaitu ultra-luxury watch. Horologi adalah ilmu tentang pengukuran waktu serta penunjuk waktunya.

Produksi jam tangan ini terbatas, desainnya unik, materialnya diambil dari dunia balap Formula 1 hingga kedirgantaraan, dan pengerjaannya menuntut riset bertahun-tahun.

Baca Juga: Mengenang Sepak Terjang K'tut Tantri, Warga Amerika yang Berjuang di Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Kombinasi itu membuat setiap unitnya bernilai miliaran rupiah. Tak heran jika merek ini identik dengan eksklusivitas, gengsi, dan prestise.

Pemilik Richard Mille otomatis masuk ke lingkaran paling elite, sejajar dengan atlet kelas dunia, selebritas, dan miliarder. Mereka semua menjadikan jam ini bukan hanya penunjuk waktu, tetapi juga simbol status sosial.

Dari Jam Tangan ke Jam Tangan

Sosok Richard Mille (Richard Mille)

Richard Mille, pengusaha Prancis yang lama berkecimpung di industri perhiasan dan horologi, mendirikan merek ini pada 2001. Saat itu usianya sudah 50 tahun.

Baca Juga: Cerita Tentang Laswi, dari Mangga Tuti Amir Hingga Duo Maung Bikang yang Doyan Penggal Kepala Musuh

Richard lahir pada tanggal 13 Februari 1951 di Draguignan, Prancis. Ia pindah ke Inggris saat umurnya Di usia 20 tahun untuk belajar bahasa inggris dan sastra.

Ia menempuh pendidikannya di IUT Besançon-Vesoul, Perancis. ia menyelesaikan studinya pada tahun 1974 dan memperoleh gelar sarjana di bidang pemasaran.

Setelah lulus, ia bekerja sebagai manajer ekspor di Finhor, perusahaan pembuat jam tangan asal Prancis. Pada tahun 1981, Matra -- sebuah toko perhiasan terkenal di Perancis, mengakuisisi perusahaan Finhor tempat Mille bekerja. Oleh pemilik baru, Mille mendapat promosi sebagai direktur ekspor untuk semua merek jam tangan milik Finhor grup, antara lain merk Yema dan Cupillard Rième.

Baca Juga: Ide Gila Jenderal Prof Moestopo, Bentuk Barisan Pelacur dan Maling Hancurkan Belanda di Era Revolusi Kemerdekaan

Namun ini tak berlangsung lama. Matra menjual lini bisnis pembuatan jamnya kepada Seiko, pembuat jam asal Jepang. Mille pun cabut dan memutuskan bergabung dengan perusahaan perhiasan Mauboussin.

Di tempat baru ini Mille menggawangi lini bisnis pembuatan jam untuk Mauboussin. Ia tak lama di Mauboussin. Richard Mille memilih keluar karena dua sebab. Pertama, ia berselisih dengan beberapa anggota keluarga perusahaan Mauboussin tentang strategi pemasaran. Sebab kedua adalah ia ingin membangun merek jam tangannya sendiri.

Ketika keluar dari perusahaan tersebut, Mille telah menjadi salah satu pemegang sahamnya. Namun ia sempat menjabat sebagai manajer umum di divisi pembuatan jam dari toko perhiasan Place Vendôme.

Halaman:

Tags

Terkini