kontekstory

Menyingkap Sejarah Richard Mille, Jam Tangan Ultra Mewah Milik Sahroni yang Sempat Dijarah Warga

Minggu, 14 September 2025 | 09:00 WIB
Jam tangan Richard Mille merupakan barang yang memiliki kualitas tinggi dan bisa memberi status sosial. (Richard Mille)

KONTEKS.CO.ID - Nama Richard Mille kembali jadi sorotan publik Indonesia setelah jam tangan ultra mewah milik anggota DPR Ahmad Sahroni ikut raib dalam penjarahan rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, akhir Agustus 2025.

Dari sekian barang berharga yang hilang, perhatian netizen tertuju pada Richard Mille seri RM 40-01 yang ditaksir bernilai Rp11 miliar.

Harga fantastis itu langsung memicu perbincangan. Satu di antaranya soal Sahroni yang ternyata betul-betul 'Crazy Rich Priok'. Belakangan, jam ultra meah itu dikembalikan oleh orang tua dari bocah yang ikut menjarah di rumah Ahmad Sahroni.

Baca Juga: Sejarah Gelombang Aksi Massa Jalanan, dari Revolusi Eropa Mikhail Bakunin hingga Kerusuhan di Indonesia

 Jauh sebelum peristiwa penjarahan jam tangan Richard Mille milik Sahroni, pada 2014 Pangilma TNI (saat itu) Jenderal Moeldoko juga pernah terkait dengan merek Richard Mille. Itulah kali pertama merek Richard Mille populer di publik Indonesia. 

Ceritanya, dalam pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Emmanuel T Bautista pada 23 April 2014 di Hotel Borobudur Jakarta, sejumlah media menyorot Richard Mille yang melingkar di tangan Moeldoko.

Jam tangan Richard Mille yang dipakai Moeldoko saat itu adalah seri RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite". Jam tangan tersebut merupakan model terbaru yang keluar tahun 2011 dan harganya saat itu sekitar Rp1,1 miliar.

Panglima TNI 2013-1015 Jenderal Moeldoko mengenakan Richard Mille seri RM011 Felippe Massa Flyback Chronograph yang belakangan disebut palsu. (Foto: Facebook The Straits Times)

Baca Juga: Jejak Kerusuhan Politik di Indonesia dari Anarkisme Reformasi 1998 Hingga Demo Algoritma 2025

Belakangan Moeldoko mengaku jam tangan Richard Mille yang ia pakai adalah palsu dan dibeli di Glodok seharga Rp5 juta. Untuk membuktikan jam tangannya palsu, Jenderal Moeldoko membanting jam tersebut di hadapan awak media ketika dikonfirmasi soal jam tangan mewahnya. 

Setelah itu, banyak pesohor, politikus, pejabat, maupun pengusaha papan atas berlomba mengoleksi Richard Mille sebagai simbol status sosial.

Terlepas dari dua peristiwa di atas, banyak yang bertanya-tanya mengapa sebuah jam tangan bisa dihargai setara rumah mewah di pusat Jakarta, bahkan lebih mahal dari supercar kelas atas.

Baca Juga: Potret Buram Mayor Sabarudin, Tentara Psikopat Era Kemerdekaan yang Cuma Tunduk pada Tan Malaka

Bagi sebagian orang, jam ini tampak seperti sekadar aksesori berdesain futuristis. Hanya, bagi kolektor, Richard Mille adalah ‘mesin miniatur’ dengan teknologi mutakhir yang sulit ditandingi.

Halaman:

Tags

Terkini