kontekstory

Sejarah Gelombang Aksi Massa Jalanan, dari Revolusi Eropa Mikhail Bakunin hingga Kerusuhan di Indonesia

Sabtu, 6 September 2025 | 15:00 WIB
Nikolai Bukharin dan Mikhail Bakunin, sombol A legendaris. (X @ZoranZoltanous)

Ini simbol amarah pada elite yang dianggap hidup mewah di tengah krisis.

Polisi lagi-lagi menuding anarko sebagai penyusup. Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi menyebut aksi disusupi kelompok anarko yang memicu bentrok.

LBH JAKARTA temukan gas air mata yang digunakan polisi terhadap massa aksi di Mako Brimob Kwitang pada 30 Agustus 2025, sudah kedaluwarsa, tercatat sejak tahun 2019 dan 2023. (X @LBH_Jakarta)

Baca Juga: Menit-menit Mencekam Mei 1998, Saat BJ Habibie Copot Prabowo Subianto dari Pangkostrad

Membandingkan Aksi 1998 dan 2025

Ada benang merah antara 1998 dan 2025: krisis kepercayaan pada negara.

Bedanya, jika 1998 lahir dari represi politik dan krisis moneter, maka 2025 tumbuh dari demokrasi prosedural yang hampa.

  • 1998: mahasiswa motor utama, isu ekonomi-politik struktural.
  • 2025: buruh, ojol, akar rumput jadi aktor, dipercepat oleh media sosial.

Jika 1998 melahirkan Reformasi, 2025 masih tanda tanya, apakah hanya amarah sesaat, atau cikal perubahan besar kedua?

Baca Juga: Ide Gila Jenderal Prof Moestopo, Bentuk Barisan Pelacur dan Maling Hancurkan Belanda di Era Revolusi Kemerdekaan

Analisis Akademis: Krisis Representasi dan Ironi Ideologi

Ilmuwan politik menamai situasi 2025 sebagai krisis representasi.

Sebab rakyat merasa DPR tidak lagi mewakili aspirasi, melainkan kepentingan diri sendiri.

Demokrasi prosedural tanpa substansi hanya melahirkan frustrasi kolektif.

Dalam konteks ini, anarkisme bukan sekadar stigma. Ia adalah kritik paling radikal terhadap negara.

Baca Juga: Mengenal Profesi Gowok, Guru Seksualitas ala Jawa Tradisional: Warisan Leluhur yang Tabu Tapi Dihormati

Namun sejarah juga memperingatkan: ideologi bisa menelan pengikutnya sendiri, sebagaimana dialami Bukharin di Uni Soviet.

Di Indonesia, anarkisme mungkin hanya arus kecil.

Halaman:

Tags

Terkini