Kala itu pengamanan mereka amat ketat. Sebagian datang dengan kawalan panser. Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Omar Dhani tampak hadir. Sementara Menteri Koordinator Hankam Jenderal Abdul Haris Nasution tidak terlihat hadir.
Aidit yang menjabat Menko juga tidak nampak batang hidungnya di antara peserta rapat. Sedangkan Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto nampak ikut hadir.
Baca Juga: Sejarah Sepak Bola Indonesia, Wadah Pergerakan Melawan Penjajah yang Pernah Dibekukan FIFA
Setiap orang tampak was-was dan curiga satu sama lain. Soekarno lalu membuka sidang. Pada kesempatan pertama dia meminta menteri negara yang juga wakil Ketua 2 Komite Sentral PKI, Nyoto, untuk berbicara.
“Saudara Nyoto, kamu punya statement apa untuk disampaikan, silahkan,” begitu kata Soekarno.
Nyoto pun mengeluarkan secarik kertas berisi tulisan tangan. Ia mulai berbicara dan manyatakan PKI tidak bertanggung jawab atas peristiwa G30S. "Kejadian itu adalah masalah internal Angkatan Darat," ucao Nyoto singkat.
Seusai sidang kabinet di Bogor, sekelompok tentara membuntuti Nyoto dan Lukman. Mereka berdua lalu memutuskan untuk berpindah-pindah tempat.
Sebagai tokoh PKI, Nyoto cukup berani ketika itu. Ini mungkin karena dia merasa PKI tidak bersalah. Hingga kini, pelarian maupun hilangnya Nyoto masih menyisakan misteri.
Beberapa Versi Hilangnya Nyoto
Sri Windarti, adik perempuan Nyoto, pernah mendapat cerita dari sopir pribadi kakaknya. Saat mengantar Nyoto ke kantor, keduanya merasa ada pihak yang mengikuti.
Baca Juga: Bing Slamet, Seniman Legendaris yang Pernah Jadi Agitator Incaran Tentara Jepang
Sementara Irina Dayasi, anak kelima Nyoto, membenarkan bahwa ada banyak versi cerita penangkapan ayahnya.
Versi pertama, ayahnya ditangkap dalam perjalanan pulang dari sidang kabinet di Bogor pada 6 Oktober 1965. Namun Irina menganggap versi ini tidak logis karena sejumlah orang mengatakan masih bertemu Nyoto hingga Desember 1965.
Versi kedua, Nyoto ditahan setelah menemui Subandrio. Sementara versi ketiga, Nyoto tertangkap dalam perjalanan dari kantor Kementerian Negara. Irina memerkirakan ayahnya menghilang sekitar Desember 1965.
Baca Juga: Louis Chevrolet, Pendiri yang Jadi Penonton Saat Perusahaan Jadi Raksasa Otomotif Dunia
Artikel Terkait
Tokoh G30S PKI Letkol Untung Syamsuri, Nasib Tragis Komandan Batalyon Tjakrabirawa dan Orang Dekat Soeharto
Peristiwa G30S PKI, Dampak Sosial dan Politik bagi Bangsa Indonesia
G30S PKI dan Peringatan Pada Jenderal Ahmad Yani Jelang Tragedi
Awas! Jangan Buru-Buru Beli iPhone di Digimap, Masalah Hilang Sinyal Jadi Sorotan
Pekalongan Diterjang Banjir Bandang dan Tanah Longsor, 16 Orang Meninggal dan 3 Masih Hilang