• Minggu, 21 Desember 2025

Buronan Legendaris Eddy Sampak: Perampok Tersadis Bunuh 4 Tentara, Buron 22 Tahun, Tertangkap Saat Sudah Jadi Tokoh Agama

Photo Author
- Kamis, 10 Agustus 2023 | 08:00 WIB
Buronan Legendaris Eddy Sampak yang kini berusia sekitar 84 tahun. Saat ini  Eddy Sampak tengah menunggu eksekusi mati setelah terbukti merampok gaji tentara dan membunuh 4 orang tentara pada 1979. Foto: Tangkapan layar akun Youtube Indonesia Insider.
Buronan Legendaris Eddy Sampak yang kini berusia sekitar 84 tahun. Saat ini Eddy Sampak tengah menunggu eksekusi mati setelah terbukti merampok gaji tentara dan membunuh 4 orang tentara pada 1979. Foto: Tangkapan layar akun Youtube Indonesia Insider.

Buron 22 Tahun

Saat berada di bui menunggu eksekusi mati, ternyata Eddy berhasil kabur dari Rumah Tahanan Militer (RTM) Poncol, Baros, Cimahi pada 24 Desember 1984. Sejak itu ia hilang bak tertelan bumi.

Saat aparat menangkapnya 22 tahun kemudian, Eddy menuturkan sesaat setelah kabur ia langsung menuju Serang, Banten, dan membuat KTP palsu dengan nama Sidik. Dengan identitas barunya, Eddy berkeliling sejumlah kota seperti Palembang, Lampung, Jambi, dan Bengkulu.

Selama pelarian itu, Eddy menggeluti beragam profesi, dari pedagang hingga menjadi ustaz. Ia rajin mengirimkan wesel kepada istri ketiganya, Saeti, yang tinggal di Jayanti, Tangerang. Eddy mengawini Saeti sebelum pembantaian empat tentara itu terjadi.

Baca Juga: Perampok Legendaris Kusni Kasdut, Pejuang Kecewa yang Memilih Jalan Dosa

Setelah merasa aman, Eddy pun menetap di Tangerang.

Menurut tetangganya, sebenarnya sebagian warga tahu siapa sebenarnya suami Saeti ini. Tetapi Eddy meyakinkan warga bahwa kasusnya sudah selesai. Warga pun percaya. Saat itu Eddy sudah menjadi tokoh masyarakat, bahkan dianggap sebagai ustaz dengan panggilan Abah Eddy.

Hari keberuntungan Eddy berakhir pada 22 Februari 2006. Polisi Militer (PM) berpakaian preman datang ke rumahnya sebagai tamu. Si tamu dengan ramah mengaku datang dari Garut dan menyalami Abah Eddy yang saat itu berusia 67 tahun.

Baca Juga: GANEFO, Olimpiade Ciptaan Soekarno yang Kontroversial, Bukti Ada Politik dalam Olahraga

-
Eddy Sampak pada 2016. Foto : Tangkapan layar akun Youtube akun Aviation Sky.

Sesaat Eddy keheranan. Dengan cekatan si tamu memborgol Eddy dan langsung mengajak masuk ke dalam mobil.

Saat tiba di Pemasyarakatan Militer Cimahi, Eddy baru sadar bahwa pelariannya selama 22 tahun sudah berakhir.

Lucunya, penangkapan ini tak lepas dari kecerobohan dan kebodohan Eddy sendiri. Bersama beberapa koleganya, Eddy mendirikan dua media lokal. Nama Maulana Eddy Sampak tercantum dalam kolom redaksi Tabloid Alternatif dan Koran Surya Pos Banten sebagai penasehat dan pembina.

Baca Juga: 160 Tahun Louis Vuitton, Brand Termahal di Dunia yang Berawal dari Koper Ciptaan Gelandangan

Meski susunan namanya terbalik, aparat tetap curiga bahwa itu adalah Eddy Maulana Sampak sang buronan legendaris. Saat ini Eddy mendekam di Nusakambangan.

Meski usianya sudah renta, sekitar 84 tahun, Eddy masih tetap harus menghadapi eksekusi mati. Sebab, Presiden Jokowi menolak grasi yang ia ajukan pada 2015 lalu.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X