KONTEKS.CO.ID - Ketika dunia mengusung mobil dan motor listrik, mahasiswa UMM menginisiasi kendaraan masa depan hemat energi, yakni sepeda listrik tenaga surya.
Sepeda listrik tenaga surya ini dibangun oleh Brilly Eldon Fachrudin dan sembilan anggota tim dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Produk karya mereka berhasil menyempurnakan konsep yang diangkat oleh seniornya dan dinilai memuaskan.
“Jika angkatan sebelumnya belum berhasil menstabilkan daya yang masuk, Alhamdulillah tim kami berhasil menemukan dan memecahkan permasalahan tersebut,” kata Billy, dikutip laman PP Muhammadiyah, Jumat, 10 Maret 2023.
Baca Juga: Cerita Perjuangan Irawati Puteri, SPG Chicken Nugget Tembus S2 Stanford University dengan LPDP
Brilly pun mengutarakan cara kerja sepeda tenaga surya ini. Energi dari cahaya Matahari yang masuk ke panel akan langsung ke aki, kemudian ke mesin selanjutnya yakni controller yang menghubungkan antara dinamo dengan setelan gas.
“Dari cahaya Matahari disambungkan ke controller untuk menstabilkan arus daya masuknya ke aki, sedangkan dari aki nanti masuk ke mesin lagi di controller. Ini untuk menghubungkan antara dinamo dan setelan gasnya agar arus yang dikeluarkan oleh akinya nanti stabil,” paparnya.
Tim lalu melakukan uji coba pada saat malam hari, di mana tidak ada cahaya matahari atau arus yang masuk. Mereka menggunakan cahaya Matahari yang telah terlebih dulu disimpan pada siang hari sebelumnya sampai penuh.
Baca Juga: Aplikasi Pengamalan Pancasila Besutan Mahasiswa UNY Sabet Penghargaan Global
Uji coba ini pun berhasil dilakukan dengan perjalanan sekitar 12 km, yaitu dari Sawojajar ke Kampus III UMM di Jalan Raya Tlogo Mas. Perjalanan ini menghabiskan 3 bar daya dari total 5 bar keseluruhan yang tersedia.
Penguji coba juga dapat menyalakan lampu pada sepeda. Selain itu, Brilly dan tim juga mengubah peletakan pedal yang awalnya diletakan pada roda belakang, diganti ke depan agar berkerja dengan semestinya. Juga agar mesin tidak mudah rusak.
“Manfaatnya adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, penghematan listrik, dan pemanfaatan energi matahari. Penggunaan jangka panjang juga lebih efisien, terutama penggunaan jarak tempuh dekat,” katanya lagi.
Baca Juga: Keren, Kini Indonesia Punya Pabrik Vaksin Berbasis mRNA Pertama di Asia Tenggara
Mereka berharap, jika inovasinya dapat menjadi salah satu ikhtiar manusia menjaga bumi dari polusi udara penyebab kendaraan bermotor. Ke depan, Brilly dan timnya ingin inovasi ini dapat digunakan secara universal.
Mereka berencana mengembangkan produk agar mesin yang digunakan dapat diaplikasikan di berbagai sepeda lain.
Sementara, Rahmat Wisnu Wardana, Kepala Laboratorium Teknik Industri UMM mengatakan, ide sepeda listrik yang diangkat kelompok Brilly menarik perhatian dibanding produk lain di Product Development Exhibition 2023. Bukti nyata dari hasil terobosan sepuluh anak muda ini menjadi hal pertama yang mencuri kagumnya.
Baca Juga: Mengenal Damar, Putra Alm Dono 'Warkop' yang Sukses Jadi Pakar Nuklir Swiss
“Mereka bahkan sudah melakukan uji coba dari Sawojajar ke UMM kampus III tanpa mengayuh sama sekali. Itu satu hal yang keren. Apalagi pada umumnya sepeda listrik beroperasi dengan menggunakan pengecasan yang dilakukan langsung dengan menghubungkan pada daya, sedangkan karya ini menggunakan tenaga surya,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
California Bakal Terapkan SIM untuk Pengendara Sepeda Listrik
Polisi Peringatkan Orang Tua Tak Membiarkan Anak Naik Sepeda Listrik di Jalan Raya
IOC Janjikan Inovasi di Olimpiade 2024 dengan Kecerdasan Buatan
Intip Spesifikasi 2 Sepeda Listrik Terbaik di Bulan Januari 2025
Inovasi Bank DKI Berbuah Penghargaan Indonesia Top Digital Innovation Award 2025