Tim ini kemudian mencari data pasien yang terdiagnosis hemangioma infantil, dan melakukan penelitian pendahuluan selama sekitar 8 bulan. Mereka memberikan obat tetes mata timolol maleate 0,5%, obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan bola mata pada pasien glaukoma, sebagai suatu beta bloker nonselektif untuk pasien-pasien dengan diagnosis hemangioma infantil.
Perlakuan ini diberikan selama 6 bulan, dan dievaluasi setiap 1 bulan. Dari penelitian yang dilakukan pada rentang waktu tahun 2009-2014, pemberian obat tersebut selama 6 bulan dapat menghambat berkembangnya tumor dan memicu terjadinya pengecilan tumor.
Pemberian timolol maleate topikal dalam bentuk tetes mata mendapatkan angka respon 90%, meskipun terkadang tidak didapatkan resolusi sempurna.
“Keuntungan pemakaian timolol maleate secara topikal adalah harga relatif murah, pemakaian mudah, dan risiko minimal dari kejadian efek samping obat meskipun diberikan pada wajah dan area sekitar mata,” tutur Retno.
Baca Juga: Jakarta Masuk Daftar Kota Terbaik di Dunia Versi Time Out, Seoul Hingga Los Angeles Kalah Jauh
Setelah menyelesaikan riset awal, saat ini tim peneliti tengah mengembangkan formula gel timolol maleate nanopartikel sebagai kandidat terapi topikal hemangioma infantil superfisial.
Obat dalam bentuk gel, menurutnya, memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan produk tetes. Pelepasan obat timolol maleate dapat dikontrol (sustained release) sehingga konsentrasi obat tetap konstan dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, frekuensi pemakaian dapat dikurangi menjadi hanya satu kali sehari, dibandingkan dua kali sehari pada penggunaan produk tetes, dan obat berbentuk gel tidak mudah menetes ke kulit normal ketika dioleskan.
Baca Juga: IndoVac, Vaksin COVID-19 Besutan Indonesia Mulai Diproduksi Pekan Depan
“Apabila sudah ditemukan formulasi optimal dan dilakukan uji penetrasi pada kulit sintetis, kami akan bekerjasama dengan pabrik farmasi untuk memproduksi gel tersebut, dan diberikan kepada pasien setelah mendapatkan ethical clearance dari Komisi Etik FK-KMK UGM,” pungkas Prof Retno. ***
Artikel Terkait
Waspada, Gejala Tumor Rahim Bisa Membahayakan Kesehatan Anda!
Alasan Ada Jokowi Alumnus Paling Memalukan UGM dan Jawaban Istana
Ahli Nuklir UGM Jadi Tersangka Penggelapan Uang Rp9,2 Miliar, Polda Jatim Terbitkan DPO
Orang Indonesia Mau Coba? Kebun Binatang China Jual Air Kencing Harimau untuk Obat Rematik
Proteksi Privasi Diklaim Jadi Obat Mujarab Perlindungan Data Pribadi, Tembus Jaringan Dark Web