• Senin, 22 Desember 2025

Dosen UGM Kembangkan Obat Tumor Pembuluh Darah

Photo Author
- Selasa, 18 Oktober 2022 | 23:35 WIB
Dosen UGM yang tergabung dalam tim peneliti yang dipimpin Prof dr Retno Danarti mengembangkan formula gel timolol maleate untuk penyembuhan tumor pembuluh darah hemangioma infantil. Foto: UGM   (UGM)
Dosen UGM yang tergabung dalam tim peneliti yang dipimpin Prof dr Retno Danarti mengembangkan formula gel timolol maleate untuk penyembuhan tumor pembuluh darah hemangioma infantil. Foto: UGM (UGM)

Tim ini kemudian mencari data pasien yang terdiagnosis hemangioma infantil, dan melakukan penelitian pendahuluan selama sekitar 8 bulan. Mereka memberikan obat tetes mata timolol maleate 0,5%, obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan bola mata pada pasien glaukoma, sebagai suatu beta bloker nonselektif untuk pasien-pasien dengan diagnosis hemangioma infantil.

Baca Juga: Berawal dari Keluhan Petani di Jepang, Pemuda asal Lumajang Sukses Bertani di Negeri Sakura: Punya Lahan 20 Ha dan Omzet Rp3,5 M per Tahun

Perlakuan ini diberikan selama 6 bulan, dan dievaluasi setiap 1 bulan. Dari penelitian yang dilakukan pada rentang waktu tahun 2009-2014, pemberian obat tersebut selama 6 bulan dapat menghambat berkembangnya tumor dan memicu terjadinya pengecilan tumor.

 

Pemberian timolol maleate topikal dalam bentuk tetes mata mendapatkan angka respon 90%, meskipun terkadang tidak didapatkan resolusi sempurna.

 

“Keuntungan pemakaian timolol maleate secara topikal adalah harga relatif murah, pemakaian mudah, dan risiko minimal dari kejadian efek samping obat meskipun diberikan pada wajah dan area sekitar mata,” tutur Retno.

Baca Juga: Jakarta Masuk Daftar Kota Terbaik di Dunia Versi Time Out, Seoul Hingga Los Angeles Kalah Jauh

Setelah menyelesaikan riset awal, saat ini tim peneliti tengah mengembangkan formula gel timolol maleate nanopartikel sebagai kandidat terapi topikal hemangioma infantil superfisial.

 

Obat dalam bentuk gel, menurutnya, memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan produk tetes. Pelepasan obat timolol maleate dapat dikontrol (sustained release) sehingga konsentrasi obat tetap konstan dalam jangka waktu tertentu.

 

Selain itu, frekuensi pemakaian dapat dikurangi menjadi hanya satu kali sehari, dibandingkan dua kali sehari pada penggunaan produk tetes, dan obat berbentuk gel tidak mudah menetes ke kulit normal ketika dioleskan.

Baca Juga: IndoVac, Vaksin COVID-19 Besutan Indonesia Mulai Diproduksi Pekan Depan

“Apabila sudah ditemukan formulasi optimal dan dilakukan uji penetrasi pada kulit sintetis, kami akan bekerjasama dengan pabrik farmasi untuk memproduksi gel tersebut, dan diberikan kepada pasien setelah mendapatkan ethical clearance dari Komisi Etik FK-KMK UGM,” pungkas Prof Retno. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X