Salah satu aplikasi utamanya adalah memantau dinamika pergerakan benua.
“Dengan demikian, kita dapat menentukan apakah sebuah wilayah memiliki potensi yang berbahaya atau tidak,” ujarnya.
Selain itu, VGOS berperan penting dalam pembentukan kerangka acuan geodesi global, pemetaan pergerakan titik-titik permukaan bumi, menjaga standar waktu presisi dunia, dan pemantauan perubahan iklim jangka panjang.
Investasi ilmiah jangka panjang ini diyakini bakal menjadi aset strategis bagi pendidikan dan riset Indonesia, sekaligus menegaskan keberadaan Indonesia pada peta kolaborasi astronomi dunia.***
Artikel Terkait
Tahun Ini Indonesia Punya Observatorium Nasional Timau, Lebih Hebat dari Bosscha
Resmi! Ariel NOAH Jadi Dilan Dewasa di Film 'Dilan ITB 1997' dan 'Dilan Amsterdam', Netizen Auto Heboh!
Jadi Wisudawan Doktor Fisika Termuda ITB, Jessie Manopo Ungkap Rahasia Lulus di Usia 25 Tahun dan Karier Periset di Jepang
10 Kampus Indonesia Naik Peringkat di QS WUR 2026, UI hingga ITB Melonjak Tajam di Level Global
4 Mahasiswa STEI ITB Ciptakan AIM-X Aplikasi Prediksi Tumbukan Asteroid dan Bumi, Ilmuwan NASA Geleng-geleng Kepala