Cerita Alexsandro Alvino Jadi Hacker Baik, Bobol Sistem NASA dan Dapat Tiga Penghargaan

KONTEKS.CO.ID – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan anak bangsa di kancah internasional dan menjadi kabar baik.

Alexsandro Alvino (16), siswa kelas 12 SMK Metta Maitreya Pekanbaru, Riau, berhasil menemukan kerentanan (vulnerability) pada sistem milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Temuan ini didapat Alexsandro saat mengikuti program bug bounty NASA pada Jumat, 8 Agustus 2025. Dari total 8.000 peserta yang berpartisipasi dari seluruh dunia, ia menjadi salah satu yang berhasil menembus sistem dan mendapat pengakuan resmi.

Atas kontribusinya menjaga keamanan siber lembaga antariksa tersebut, Alexsandro telah menerima tiga penghargaan atau letter of appreciation langsung dari NASA.

Baca Juga: Netflix Hadirkan Ratu Ratu Queens The Series, Kisah Haru & Kocak Perempuan Indonesia di New York

“Saya awalnya cuma coba dan ternyata bisa dapat (kelemahan). Saya dapat P4 itu totalnya tiga, saya dapat penghargaan dari NASA,” ujar Alexsandro.

Temuan Kerentanan di Sistem NASA

Kerentanan pertama yang ditemukan Alexsandro adalah kebocoran data pribadi (PII/Personally Identifiable Information). Ia menemukannya menggunakan metode Google dorking, teknik pencarian lanjutan di internet.

Data berupa alamat rumah dan informasi pribadi staf NASA itu langsung direspons tim keamanan, dan setelah verifikasi dua bulan, penghargaan diberikan.

Penghargaan dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang diterima Alexsandro Alvino (16), siswa kelas 12 SMK Metta Maitreya Pekanbaru, Riau.

Baca Juga: Siapa Skye Valadez? Nama yang Ramai Disebut Usai Penembakan Charlie Kirk

Selanjutnya, Alexsandro kembali menemukan broken link hijacking pada domain utama NASA, termasuk akun media sosial astronot yang sudah tidak aktif. Melalui celah ini, tautan yang seharusnya mati bisa diklaim pihak luar.

“Broken link hijacking itu seperti ada link yang mati, bisa kita claim. Di domain utama NASA saya dapatnya, jadi ada Facebooknya astronot,” jelasnya.

Satu-satunya dari Indonesia

Meski kerap gagal karena celah sudah dilaporkan orang lain, kegigihannya membuat Alexsandro jadi satu-satunya peserta dari Indonesia yang mendapat penghargaan NASA pada kategori tersebut.