Lebih Ambisius, Kini NASA Jajal Teknologi Pengeboran di Bulan, Mengapa itu Penting?

KONTEKS.CO.ID - NASA terus mempersiapkan misi eksplorasi bulan yang lebih ambisius, salah satunya melalui pengembangan dan pengujian teknologi pengeboran untuk mencari sumber daya di bawah permukaan Bulan.

Teknologi ini menjadi bagian penting dalam misi Artemis yang bertujuan membangun keberadaan manusia secara berkelanjutan di Bulan.

Mengapa Pengeboran di Bulan Penting?

Bulan menyimpan potensi sumber daya penting seperti air es di kawah-kawah kutub, yang bisa diubah menjadi oksigen dan bahan bakar roket.

Baca Juga: Ingin Rehat dari Media Sosial atau Faktor Keamanan? Ini Cara Menghapus Akun X Secara Permanen

Untuk mengakses sumber daya ini, NASA perlu mengebor permukaan bulan yang keras dan beku hingga kedalaman tertentu.

Teknologi yang Diuji NASA

NASA melalui Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengembangkan TRIDENT (The Regolith and Ice Drill for Exploring New Terrain), sebuah bor yang dirancang untuk menembus regolit bulan dan mencapai lapisan es yang berada di bawah permukaan.

Teknologi ini dirancang agar ringan, efisien energi, dan mampu bekerja dalam kondisi ekstrem suhu dan gravitasi rendah.

Lokasi dan Simulasi Pengujian

Sebelum benar-benar dikirim ke Bulan, TRIDENT diuji di Bumi pada lokasi-lokasi ekstrem yang menyerupai lingkungan bulan, seperti Antartika dan gurun beku di Greenland.

Lingkungan ini memiliki lapisan es dan tanah beku mirip dengan yang diperkirakan ada di kutub Bulan.

Integrasi dengan Misi VIPER

TRIDENT akan digunakan dalam misi VIPER (Volatiles Investigating Polar Exploration Rover) yang direncanakan diluncurkan ke kutub selatan Bulan.

Baca Juga: Preview AS Roma Vs Fiorentina: Duel Penentu Tiket Eropa di Olimpico

VIPER akan membawa bor ini untuk mengumpulkan sampel tanah dan es guna mengidentifikasi lokasi dan volume sumber daya yang bisa dimanfaatkan di masa depan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun teknologi ini menjanjikan, pengeboran di Bulan bukan tanpa tantangan. Keterbatasan daya, komunikasi jarak jauh, dan medan yang sulit menjadi hambatan.

Namun, jika sukses, teknologi ini bisa menjadi kunci untuk mendukung keberadaan manusia di Bulan dan bahkan menjadi dasar eksplorasi ke Mars.***