KONTEKS.CO.ID - Dalam lawatan kenegaraannya ke Kerajaan Belgia, Presiden mengadakan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, guna membahas perluasan kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa.
Melalui keterangan pers bersama, kedua pihak sepakat untuk memperdalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang akan membuka peluang lebih besar bagi perdagangan dan investasi dalam negeri.
Sebagai wujud dukungan terhadap sektor strategis seperti pendidikan dan hubungan multilateral, Uni Eropa juga mengadopsi kebijakan visa Schengen yang telah disesuaikan untuk mempermudah kunjungan warga negara Indonesia dan memperkuat kemitraan berbasis kepercayaan dan konektivitas.
Baca Juga: 10 Merek Beras Diduga Nakal, Waspadai Ciri-Ciri Beras Oplosan: Ini Tips Memilih Beras Asli
Melalui pertemuan ini, Presiden turut menyampaikan harapan agar Uni Eropa dapat berperan lebih besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia serta ASEAN demi masa depan kesejahteraan global.
Kesepakatan IEU-CEPA
Perjalanan Prabowo di Belgia diawali dengan sambutan dari para WNI di hotel tempatnya menginap, Sabtu 12 Juli 2025. Prabowo didampingi oleh Seskab Letkol Teddy.
Kemudian, Prabowo bertemu dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen di Kantor Komisi Uni Eropa.
Selama 10 tahun negosiasi, akhirnya Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menyepakati perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
"Hari ini kita telah mencapai suatu breakthrough. Setelah 10 tahun negosiasi, kita telah menyepakati untuk memiliki Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas," ungkap Prabowo.
Artikel Terkait
Istana Ancam Penerima Bansos yang Ketahuan Main Judi Online, Singgung Instruksi Presiden Prabowo
Rapat dari Belgia, Presiden Prabowo Bahas Penegakan Hukum hingga Cuaca Ekstrem
Lapor Pak Prabowo! Penjualan Mobil di Semester I 2025 Amblas Dibandingkan 2024
Anies Mulai Berani Kritik Prabowo: Sorot Ketidakhadiran Presiden di Sidang-Sidang Penting PBB
Fadli Zon Tetapkan Tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional, Erri Subakti Pastikan Bakal Menuai Polemik Lagi: Kok Sama dengan HUT Prabowo?
Isi Surat Trump ke Prabowo soal Tarif Pajak Impor 32 Persen Per 1 Agustus 2025: Solusi, Pindahkan Fasilitas Produksi ke AS