"Kita telah mencapai banyak kesepakatan, di mana kita akan mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing, dan kami merasa ini bersifat saling menguntungkan secara simbiotik," ujar Prabowo.
Prabowo yakin kemitraan antara Uni Eropa dan Indonesia dapat memberikan kontribusi besar terhadap stabilitas ekonomi dan geopolitik global.
Menurutnya, Eropa merupakan pemimpin dalam bidang sains, teknologi, dan keuangan. Sementara Indonesia memiliki sumber daya penting dan menjadi bagian besar dari ASEAN.
"Kami menganggap Eropa sangat penting bagi kami. Oleh karena itu, kami ingin melihat lebih banyak kehadiran Eropa dan partisipasi Eropa dalam perekonomian kami," kata Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Ursula von der Leyen menyebut kesepakatan ini sebagai langkah yang besar dan strategis dalam memperkuat kemitraan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa.
“Saya sangat senang melaporkan bahwa kita baru saja mencapai kesepakatan politik mengenai perjanjian perdagangan bebas yang ambisius. Ini adalah Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA. Setelah 10 tahun negosiasi, kita berhasil mencapai terobosan,” ungkap Ursula.
“Bersama-sama, kita mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya kemitraan jangka panjang yang dapat diprediksi, dibangun di atas kepercayaan, timbal balik, transparansi, dan nilai-nilai bersama,” ujar Ursula.
Ursula von der Leyen menyebut meski Indonesia memiliki pasar yang berkembang pesat dengan populasi lebih dari 287 juta jiwa, posisinya saat ini masih berada di peringkat kelima sebagai mitra dagang dan penerima investasi langsung Uni Eropa di kawasan ASEAN.
Untuk itu, Ursula memandang perjanjian ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua belah pihak. “Jadi, masih banyak potensi dalam hubungan dagang kita, dan karena itu, perjanjian ini datang pada saat yang tepat,” ungkap Ursula.***
Artikel Terkait
Istana Ancam Penerima Bansos yang Ketahuan Main Judi Online, Singgung Instruksi Presiden Prabowo
Rapat dari Belgia, Presiden Prabowo Bahas Penegakan Hukum hingga Cuaca Ekstrem
Lapor Pak Prabowo! Penjualan Mobil di Semester I 2025 Amblas Dibandingkan 2024
Anies Mulai Berani Kritik Prabowo: Sorot Ketidakhadiran Presiden di Sidang-Sidang Penting PBB
Fadli Zon Tetapkan Tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional, Erri Subakti Pastikan Bakal Menuai Polemik Lagi: Kok Sama dengan HUT Prabowo?
Isi Surat Trump ke Prabowo soal Tarif Pajak Impor 32 Persen Per 1 Agustus 2025: Solusi, Pindahkan Fasilitas Produksi ke AS