• Minggu, 21 Desember 2025

Mahasiswa ITB Mengguncang Panggung AI Dunia di Ajang Main Conference ACL 2025

Photo Author
- Kamis, 11 September 2025 | 17:45 WIB
Mohammad Rifqi Farhansyah saat mempresentasikan poster paper pada Main Conference ACL 2025 di Austria Center Vienna, Selasa (29/7/2025). (Dok. pribadi)
Mohammad Rifqi Farhansyah saat mempresentasikan poster paper pada Main Conference ACL 2025 di Austria Center Vienna, Selasa (29/7/2025). (Dok. pribadi)

Menariknya, kedua makalah tersebut diterima di Main Conference ACL 2025 saat Rifqi masih berstatus mahasiswa S1.

Prestasi ini tidak hanya mengangkat nama ITB dan Indonesia, tetapi juga membuktikan bahwa peneliti muda Tanah Air mampu bersaing di panggung dunia.

Rifqi dianggap sukses menggabungkan keahlian teknis dengan warisan budaya lokal, menjadikan risetnya tidak hanya inovatif secara teknologi, tetapi juga relevan dalam melestarikan identitas bangsa.

Kolaborasi riset yang diikuti Rifqi terjalin melalui program Garuda Academic of Excellence (Garuda ACE) yang mempertemukannya dengan Prof. Derry Tanti Wijaya dari Boston University, peneliti dari Monash University Indonesia, Capital One Amerika Serikat, dan MBZUAI.

Baca Juga: Klaim Hasil Tes DNA Anaknya dengan Ridwan Kamil Mirip, Lisa Mariana: Saya Nggak Bisa Berkata-kata

Rifqi berperan besar dalam keseluruhan proses penelitian, mulai dari pengolahan data, perancangan eksperimen, hingga penulisan naskah. Dedikasinya membuat ia didapuk sebagai first author.

Rifqi mengungkap tantangan terbesarnya adalah keterbatasan sumber daya komputasi untuk eksperimen.

Namun, kendala itu teratasi berkat research grant dari Boston University. Ia juga memperoleh Diversity and Inclusion Travel Grant dari Apple untuk membiayai perjalanan ke Austria, serta dukungan akomodasi dari Monash University.

Baca Juga: Bantah Rahayu Saraswati Jadi Menpora, Gerindra: Gosip, Itu Hak Prerogatif Presiden!

“Riset itu dunia yang menyenangkan dan penuh peluang, baik di akademik maupun industri. Semoga ini bisa menginspirasi mahasiswa lain agar berani mencoba,” ujar Rifqi.

Ia berharap pencapaiannya dapat membuka jalan bagi lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk terjun ke riset AI dan NLP.

Rifqi juga bertekad melanjutkan studi S3 di universitas top dunia, lalu berkontribusi membina generasi muda Indonesia, khususnya yang memiliki keterbatasan ekonomi, agar bisa berkembang di dunia teknologi.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X