KONTEKS.CO.ID - Uni Eropa dan Indonesia menandatangani perjanjian dagang yang telah lama dinantikan pada Selasa 23 September 2025.
Perjanjian ini yang akan menghapus tarif atas hampir seluruh ekspor Eropa ke Indonesia, serta menjamin akses lebih stabil terhadap bahan baku penting.
Komisioner Perdagangan Maros Sefcovic bersama pejabat Indonesia mengumumkan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) di Denpasar, setelah sembilan tahun perundingan.
Baca Juga: Janice Tjen Cetak Start Manis di China Open 2025, Ranking Dunia Melonjak Dekati 100 Besar WTA
Brussels, ibu kota Uni Eropa, mengatakan pakta ini akan menghemat Euro600 juta atau sekitar Rp11,7 triliun per tahun bagi eksportir UE dalam bea masuk mobil, mesin, bahan kimia, dan farmasi.
Hal itu sekaligus melindungi 221 produk pangan Eropa seperti keju Roquefort dan Lubecker Marzipan.
Indonesia, negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, merupakan pemasok utama bahan baku yang dibutuhkan industri baja dan teknologi ramah lingkungan Eropa.
Baca Juga: POCO C71: Harga Bersahabat, Performa Bikin Nggak Percaya!
Kesepakatan ini juga menghapus tarif atas ekspor produk pertanian dan pangan, termasuk produk susu, daging, buah, sayuran, dan makanan olahan.
“Kami berkomitmen memperkuat diversifikasi dan kemitraan, demi mendukung lapangan kerja di UE serta mendorong pertumbuhan,” ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
“Pakta ini menciptakan peluang baru bagi bisnis dan petani di sebuah ekonomi besar yang terus tumbuh.”
Baca Juga: Indonesia Diduga Jadi Tempat Transit Perdagangan Minyak Rusia dan Iran Menuju China
Perjanjian tersebut mencakup ketentuan keberlanjutan yang mengikat secara hukum dan dapat ditegakkan melalui mekanisme penyelesaian sengketa.
Langkah terbaru Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif bagi Eropa dan Indonesia mempercepat perundingan ini.
Artikel Terkait
Sudah Capai Kesepakatan Dagang, Indonesia Masih Dibayangi Aturan Anti-Derofestasi Uni Eropa
Juru Bicara Uni Eropa Bicara soal Kesepakatan Dagang dengan Indonesia
Sembilan Petani Perempuan Indonesia Suarakan Dampak Regulasi Uni Eropa di Brussel
Indonesia Selalu Menang Gugatan atas Uni Eropa, Soal Sawit Sudah Empat Kali!
Indonesia Bisa Tuntut Uni Eropa untuk Status ‘Risiko Nol’ Sawit