KONTEKS.CO.ID – Aktivitas penjualan ritel di Indonesia pada Juli 2025 tercatat melambat. Ritel atau dalam KBBI tertulis resmi dengan kata retail adalah usaha bersama di bidang perniagaan dalam jumlah kecil kepada pengguna akhir atau eceran.
Perlambatan itu terungkap dalam Laporan Survei Penjualan Eceran Juli 2025 yang dirilis Bank Indonesia (BI).
Indeks Penjualan Ritel (IPR) nasional menunjukkan pertumbuhan yang lebih moderat dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Baca Juga: Eko Patrio Ngontrak di Pinggiran Jakarta Usai Rumah Dijarah: Boro-Boro Kabur ke Luar Negeri
Meski secara tahunan (year-on-year/YoY) beberapa sektor masih tumbuh, laju bulanan (month-to-month/MoM) mengalami pelemahan.
BI menilai kondisi ini bisa dipengaruhi daya beli masyarakat, tekanan inflasi, maupun dinamika ekonomi makro.
Dari sisi sektoral, penurunan paling nyata terjadi pada kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi.
Baca Juga: Kasus Penculikan Pilot Selandia Baru Bongkar Jaringan Senjata Ilegal ke Papua Barat
Penjualan gadget dan perangkat elektronik tidak sekuat tahun lalu, mencerminkan pergeseran prioritas konsumsi rumah tangga.
Sebaliknya, sektor Bahan Bakar Kendaraan Bermotor tetap stabil, bahkan tumbuh di sejumlah wilayah, menunjukkan kebutuhan transportasi masih menjadi prioritas.
Sektor Makanan, Minuman, dan Tembakau juga tetap menopang struktur penjualan ritel meski berfluktuasi.
Baca Juga: Dua Warga Australia Didakwa Selundupkan Senjata ke Pemberontak di Papua Barat
Jika ditilik per wilayah, variasi cukup tajam terlihat. Jakarta dan Medan mencatat kontraksi penjualan yang signifikan dibanding Juli 2024, menandakan tekanan permintaan di dua kota besar tersebut.
Surabaya justru lebih tahan banting dengan capaian pertumbuhan positif, sementara kota lain masih berjuang untuk keluar dari perlambatan.
Artikel Terkait
Rumah Terbakar di Cakung Akibat Motor Tabrak Kios Bensin Eceran
Alasan Lengkap Larangan Penjualan Rokok Ketengan atau Eceran
Hadiah Tahun Baru Bagi Perokok, Harga Jual Eceran Rokok Naik Tinggi Mulai 1 Januari 2025
Multifinance Melambat, OJK Catat Tren Perlambatan Piutang 8 Bulan
Marak Beras Oplosan, Harga Beras Medium pun Melonjak Lampaui Harga Eceran Tertinggi, Cek di Sini