• Minggu, 21 Desember 2025

Kasus Penculikan Pilot Selandia Baru Bongkar Jaringan Senjata Ilegal ke Papua Barat

Photo Author
- Sabtu, 13 September 2025 | 15:29 WIB
Pilot Selandia Baru Philips Marten yang pernah diculik dan ditawan selama hampir 2 tahun. (Istimewa)
Pilot Selandia Baru Philips Marten yang pernah diculik dan ditawan selama hampir 2 tahun. (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID – Penyelidikan atas penculikan pilot Selandia Baru, Phillip Mehrtens, membuka keterlibatan dua warga Australia dalam perdagangan senjata ilegal ke Papua Barat.

Mehrtens diculik di sebuah landasan udara terpencil pada 2023 oleh kelompok bersenjata TPNPB.

Pilot Susi Air itu lalu ditahan hampir 600 hari sebelum dibebaskan pada September 2024.

Baca Juga: Dua Warga Australia Didakwa Selundupkan Senjata ke Pemberontak di Papua Barat

Selama penyelidikan, polisi menemukan bukti yang menghubungkan dua pria Australia dengan pengiriman senjata ke Indonesia.

Polisi bahkan menduga keduanya sempat membahas rencana mendapatkan senjata militer Australia untuk kelompok pemberontak di Papua Barat.

“Penegakan hukum berkomitmen menghentikan para pelaku kriminal yang memfasilitasi peredaran senjata api dan amunisi ilegal, baik di dalam negeri maupun lintas negara,” kata Stephen Nutt, Asisten Komisaris AFP.

Baca Juga: Ini Perincian Wilayah Potensi Cuaca Ekstrem di Pulau Jawa dari BMKG

Wakil Komisioner Sementara Kepolisian Selandia Baru, Mike Pannett, menegaskan kerja sama lintas negara sangat penting dalam kasus ini.

“Meski kami senang Mehrtens akhirnya dibebaskan, kerja sama erat dengan kepolisian Australia adalah bagian penting untuk melindungi komunitas kami di Selandia Baru,” ujarnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X