• Senin, 22 Desember 2025

Kementerian UMKM Gandeng YDBA Gelar ToT Lembaga Inkubator Demi Ekosistem Wirausaha Inklusif

Photo Author
- Jumat, 9 Mei 2025 | 15:44 WIB
Staf Ahli Menteri UMKM Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga, Kementerian UMKM, Sudaryano Lamangkona.
Staf Ahli Menteri UMKM Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga, Kementerian UMKM, Sudaryano Lamangkona.

 



KONTEKS.CO.ID
- Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) berkomitmen mewujudkan ekosistem wirausaha yang lebih inklusif dan berdaya saing.

Komitmen itu dimulai dengan penyelenggaraan program Training of Trainers (ToT) bagi para pendamping di lembaga inkubator bisnis. Kegiatan ini bagian dari rangkaian HUT ke-45 YDBA yang digelar di Jakarta pada Jumat, 9 Mei 2025.

Staf Ahli Menteri UMKM Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga, Kementerian UMKM, Sudaryano Lamangkona, dalam sambutannya pada perayaan HUT ke-45 YDBA di Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.

Baca Juga: Terungkap, Ternyata Rakyat Indonesia Jadi Ladang Uji Coba 3 Vaksin TBC

Sudaryano mengatakan, program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas lembaga inkubator dalam membina UMKM dan wirausaha inovatif di berbagai daerah.

Menurutnya dengan pengalaman panjang, YDBA dapat menjadi mitra strategis untuk meningkatkan kualitas pendamping di lembaga inkubator, sehingga mampu mencetak wirausaha unggul di seluruh Indonesia.

"Diharapkan para pendamping yang dilatih dapat menerapkan pendekatan dan metode pembinaan khas YDBA, yang selama 45 tahun telah terbukti berhasil membina 13.663 UMKM dan menciptakan 384 UMKM mandiri," kata Sudaryano.

Baca Juga: Lima Alasan Koalisi Masyarakat Sipil Uji Formil UU TNI ke MK

Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) berkomitmen mewujudkan ekosistem wirausaha yang lebih inklusif dan berdaya saing.

Adapun sebagai pilot project, Kementerian UMKM dan YDBA memilih 3 lembaga inkubator. Link Productive asal Cilegon Banten, Cubic Inkubator Bisnis asal Kota Bandung dan Bumi Kreatif Institute asal Sukabumi.

Menurut Sudaryano, langkah ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Dalam dokumen RPJMN 2025–2029, pemerintah menargetkan peningkatan rasio kewirausahaan menjadi 3,6 persen serta proporsi usaha kecil dan menengah mencapai 3,30 persen.

Baca Juga: Staf Hasto Sebut Ditipu Penyidik Soal Penyitaan Ponsel, KPK Klaim Sudah Sesuai Prosedur

Namun demikian untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan terobosan baru. Salah satunya melalui penguatan peran lembaga inkubator sebagai jembatan antara UMKM dengan dunia riset, teknologi, dan industri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X