Proyeksi Optimistis, Tapi Realisasi Melambat
Meski tren pertumbuhan menunjukkan penurunan, OJK masih optimistis bahwa piutang pembiayaan dapat tumbuh 8–10% yoy sepanjang 2025.
Secara nominal, ini berarti target total pembiayaan di akhir tahun akan berada pada kisaran Rp543,70 triliun hingga Rp553,77 triliun.
Namun, dengan realisasi Februari yang baru menyentuh Rp504,33 triliun dan tren delapan bulan yang tak menggembirakan, target ini bisa menjadi ujian tersendiri bagi multifinance.
Perlambatan dalam industri pembiayaan tak lepas dari berbagai tekanan makroekonomi seperti melemahnya daya beli, penurunan konsumsi masyarakat kelas menengah.
Serta kehati-hatian perusahaan pembiayaan menyikapi risiko kredit pasca-pandemi.
Baca Juga: Megawati Spill Klub Voli yang Dipilihnya Usai Tinggalkan Red Sparks: Bukan di Indonesia
Sektor kendaraan bermotor dan konsumsi rumah tangga yang menjadi mesin utama multifinance juga tidak lagi sekuat dua tahun lalu.
Sementara, ekspansi ke sektor produktif masih butuh waktu dan keberanian untuk bisa menggantikan porsi pembiayaan konsumtif yang melambat. ***
Artikel Terkait
Lesunya Penjualan Mobil, Multifinance Putar Haluan ke Pinjaman Tunai
Respons IHSG Anjlok, Hari Ini OJK Akan Gelar Konferensi Pers Regulasi Bursa Terbaru
Cegah IHSG Melorot Tajam, OJK Bolehkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS
Kerugian Capai Rp1,4 Triliun! OJK Ingatkan Modus Penipuan Berkedok Indonesia Anti-Scam Centre
SLIK OJK Gantikan BI Checking, Ini Cara Cek Skor Kredit!