• Minggu, 21 Desember 2025

Lesunya Penjualan Mobil, Multifinance Putar Haluan ke Pinjaman Tunai

Photo Author
- Sabtu, 15 Februari 2025 | 15:55 WIB
Penjualan mobil menurun di tahun 2024. Hal ini membuat pertumbuhan perusahaan pembiayaan terganggu. (unsplash.com)
Penjualan mobil menurun di tahun 2024. Hal ini membuat pertumbuhan perusahaan pembiayaan terganggu. (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Bisnis pembiayaan kendaraan bermotor perlahan kehilangan daya tariknya. Penurunan penjualan mobil yang terus terjadi sejak tahun lalu memaksa perusahaan multifinance untuk mengubah strategi.

Jika sebelumnya mereka mengandalkan pembiayaan kendaraan baru, kini mereka mulai fokus menawarkan pinjaman dana tunai dengan jaminan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

Tren penurunan ini terlihat jelas dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Baca Juga: Inilah 6 Bank yang Siap Beroperasi di IKN Tahun Depan, Salah Satunya Milik Orang Terkaya se-Indonesia

Pada Januari 2025, total penjualan mobil nasional hanya mencapai 61.849 unit, turun 11,33% atau sekitar 7.909 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, mengungkapkan bahwa pelaku industri multifinance sebenarnya sudah mengantisipasi tren ini sejak tahun lalu.

"Kami mulai mengalihkan fokus ke pinjaman dana tunai karena banyak masyarakat yang membutuhkan akses likuiditas. Banyak dari mereka yang telah melunasi cicilan kendaraan dan sekarang menjaminkan BPKB untuk mendapatkan dana segar," ujarnya, mengutip Sabtu 15 Februari 2025.

Baca Juga: BI Checking Buruk? Ini Cara Membersihkan Nama di SLIK OJK

Pinjaman Tunai: Konsumtif atau Produktif

Peralihan fokus dari pembiayaan kendaraan ke pinjaman dana tunai bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Dengan regulasi baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjaman ini juga diarahkan untuk keperluan produktif.

Berdasarkan ketentuan OJK, batasan pinjaman tunai yang bisa diberikan oleh perusahaan multifinance adalah:

  • Pinjaman produktif: Maksimal Rp10 miliar
  • Pinjaman konsumtif: Maksimal Rp500 juta

Perusahaan pembiayaan kini semakin gencar menawarkan skema pinjaman ini, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang membutuhkan tambahan modal.

Baca Juga: Geger Muncul Poster 5 Calon Ketum Partai Golkar, Padahal Munas di 2029: Ini Nama-Nama Calonnya

Mengapa Penjualan Mobil Terus Merosot?

Lesunya pasar kendaraan tidak semata-mata disebabkan oleh daya beli yang melemah, tetapi juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yang mempercepat penurunan permintaan.

Salah satunya adalah kekhawatiran masyarakat terhadap potensi kenaikan pajak kendaraan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X