• Senin, 22 Desember 2025

Lesunya Penjualan Mobil, Multifinance Putar Haluan ke Pinjaman Tunai

Photo Author
- Sabtu, 15 Februari 2025 | 15:55 WIB
Penjualan mobil menurun di tahun 2024. Hal ini membuat pertumbuhan perusahaan pembiayaan terganggu. (unsplash.com)
Penjualan mobil menurun di tahun 2024. Hal ini membuat pertumbuhan perusahaan pembiayaan terganggu. (unsplash.com)

Menjelang akhir 2024, banyak konsumen bergegas membeli mobil lebih awal karena beredar kabar bahwa pemerintah akan menaikkan opsen pajak kendaraan serta tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) pada 2025.

Baca Juga: Fikri dan Daniel Pastikan Tiket Final Indonesia di Badminton Asia Mixed Team Championship 2025

Namun, setelah lobi intensif dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), rencana kenaikan pajak tersebut akhirnya tidak terealisasi.

Akibatnya, permintaan kendaraan yang sempat meningkat pada akhir tahun mengalami penurunan drastis di awal 2025.

Selain itu, tren penurunan penjualan kendaraan sebenarnya sudah terjadi sejak 2023. Sepanjang 2024, total penjualan mobil nasional hanya mencapai 865 ribu unit, jauh lebih rendah dibandingkan 1,1 juta unit yang terjual pada 2023.

Baca Juga: Hasil Semifinal Badminton Asia Mixed Team Championship 2025: Putri KW Bawa Indonesia Ungguli Thailand 2-1!

Ini menunjukkan bahwa perlambatan pasar otomotif bukanlah gejala sesaat, melainkan bagian dari tren jangka panjang yang perlu diwaspadai oleh industri.

Fenomena ini juga diperparah oleh pola musiman dalam industri otomotif, di mana awal tahun biasanya menjadi periode yang relatif sepi.

Pada Januari 2024, misalnya, penjualan mobil nasional tercatat hanya 69.619 unit, anjlok 35,40% dibandingkan 94.270 unit yang terjual pada Januari 2023.

Pola serupa tampaknya kembali terjadi pada awal 2025, memperjelas bahwa tantangan di sektor otomotif masih jauh dari kata selesai.

Baca Juga: Ada Jokowi dan Kaesang di Perayaan HUT ke-7 Partai Gerindra di SICC Bogor

Multifinance Bertahan di Tengah Perubahan

Perubahan tren ini memaksa perusahaan pembiayaan kendaraan untuk beradaptasi. Mengandalkan pembiayaan mobil baru bukan lagi strategi yang dapat diandalkan sepenuhnya.

Oleh karena itu, diversifikasi melalui pinjaman dana tunai menjadi solusi paling masuk akal di tengah ketidakpastian pasar.

Namun, pertanyaan besarnya: apakah strategi ini cukup untuk menjaga bisnis multifinance tetap bertahan dan berkembang?

Baca Juga: Serba-serbi Indonesia International Motor Show 2025, dari Harga Tiket hingga Merek Peserta Pameran

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X