KONTEKS.CO.ID - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini melaporkan otoritas Israel telah menolak lebih dari 100 permintaan untuk membawa material bantuan ke Gaza.
Penolakan ini terjadi sejak gencatan senjata dimulai, sekitar satu bulan yang lalu.
Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq, menyampaikan kepada wartawan di New York bahwa mitra kemanusiaan mereka melaporkan total 107 permintaan masuk material bantuan ditolak.
Bantuan yang ditolak mencakup selimut, pakaian musim dingin, serta peralatan untuk memelihara dan mengoperasikan layanan air, sanitasi, dan kebersihan.
Haq menyebutkan hampir 90 persen dari permintaan yang ditolak berasal dari lebih dari 30 organisasi non-pemerintah (LSM) lokal dan internasional.
"Lebih dari setengah permintaan ditolak dengan alasan organisasi tersebut tidak diizinkan membawa barang bantuan ke Gaza," tambahnya.
Baca Juga: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Dibawa KPK ke Jakarta Usai OTT Kasus Promosi Jabatan Hari Ini
Haq menekankan pembatasan yang berkelanjutan ini sangat menghambat upaya kemanusiaan.
Padahal, PBB dan mitranya terus bekerja keras untuk mendistribusikan bantuan di bawah rencana 60 hari yang sedang berjalan.
Farhan Haq menjelaskan PBB dan mitranya mampu berbuat lebih banyak jika hambatan lainnya dicabut.
Baca Juga: Senyum Nova Arianto saat Timnas Indonesia U-17 Dipermak Brasil Empat Gol Tanpa Balas!
Ia mencatat beberapa material yang ditolak diklasifikasikan otoritas Israel sebagai barang yang berada di luar lingkup bantuan kemanusiaan atau barang "penggunaan ganda" (dual-use).
Barang-barang yang dicurigai itu mencakup panel surya, generator, dan suku cadang kendaraan yang sangat vital untuk pemulihan infrastruktur sipil.