benaj
KONTEKS.CO.ID - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan dahsyat ke Jalur Gaza setelah berkonsultasi dengan militer,
"Setelah konsultasi keamanan selesai, Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan pimpinan militer untuk segera melancarkan serangan dahsyat terhadap Jalur Gaza," demikian bunyi pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel, mengutip Sputnik, pada Selasa 28 Oktober 2025.
Serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 20 orang setelah menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi AS. Pejuang kemerdekaan Palestina itu juga dituding merekayasa penemuan seorang sandera yang telah meninggal.
Seorang pejabat militer mengatakan, Hamas telah menyerang pasukan Israel di sebelah timur garis kuning, yang memisahkan Gaza yang diduduki Israel dari wilayah lainnya.
“Pasukan di wilayah Rafah, Gaza selatan, telah menjadi sasaran tembakan RPG dan penembak jitu,” kata pejabat tersebut.
Menteri Pertahanan Israel Katz menegaskan, Hamas akan membayar harga yang mahal atas serangan terhadap tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan bersumpah bahwa Israel akan membalas dengan kekuatan besar.
Baca Juga: Eks Intelijen: Kejagung Belum Lugas Usut Korupsi BUMN Karena Pengaruh Jokowi Masih Bercokol
Setidaknya 20 orang tewas dalam serangan-serangan berikutnya di Gaza, menurut rumah sakit di daerah kantong tersebut. Di antara mereka yang tewas terdapat setidaknya tiga perempuan dan seorang laki-laki di lingkungan Al-Sabra, Kota Gaza.
Serta setidaknya lima orang, termasuk dua anak-anak dan seorang perempuan, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, menurut Pertahanan Sipil Gaza.
Hamas mengecam apa yang disebutnya sebagai "pemboman kriminal" oleh Israel, yang menurutnya melanggar perjanjian gencatan senjata. Mereka juga membantah telah menyerang tentara IDF.
Namun, Hamas menyatakan tetap berkomitmen pada gencatan senjata.
Baca Juga: Bikin Haru! Kak Seto Terkena Stroke Ringan, Netizen Ramai Kirim Doa dan Dukungan Terus Mengalir
Sebelumnya pada hari Selasa, kantor Netanyahu menyatakan bahwa Hamas telah "jelas melanggar" perjanjian gencatan senjata Gaza setelah mengembalikan jenazah ke Israel yang bukan milik salah satu dari 13 sandera yang masih belum diketahui keberadaannya di daerah kantong tersebut.
Artikel Terkait
IOC Hukum Indonesia Usai Tolak Atlet Israel Berlaga di Jakarta, Larang Gelar Olimpiade hingga Pertemuan Olahraga di RI
Gara-Gara Tolak Atlet Israel, Indonesia Ditegur IOC, Semua Event Internasional Terancam Batal
Belasan Negara Kecam Persetujuan RUU Kedaulatan Israel soal Tepi Barat, Indonesia Ikut
Netanyahu Ngotot Israel yang Tentukan Pasukan Asing di Gaza, Indonesia Menunggu
Terkuak, 20 Poin Gencatan Senjata Israel dan Hamas yang Diinisiasi Trump, Berikut Detailnya