Sementara itu, Louvre dan Kementerian Kebudayaan Prancis tengah menyusun daftar rinci barang-barang yang dicuri serta menaksir nilai kerugian.
Media lokal melaporkan bahwa sembilan perhiasan dari koleksi Napoleon dan Permaisuri berhasil digasak para pencuri.
Kawanan pencuri membutuhkan waktu 7 menit untuk menggondol perhiasan Napoleon yang dipenuhi berlian dan zamrud.
Sebuah mahkota dari koleksi yang sama ditemukan pecah di luar museum, sementara satu perhiasan lainnya dilaporkan ditemukan di dekat area Louvre.
Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, dalam wawancaranya dengan televisi TF1 mengatakan bahwa perhiasan yang ditemukan sedang dievaluasi keasliannya.
Kejahatan terorganisasi saat ini menyasar karya seni, museum telah menjadi sasaran,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tren baru kejahatan terorganisir yang kini menyasar karya seni dan lembaga budaya besar.
Manajemen Louvre sebelumnya telah memperingatkan tentang berbagai masalah infrastruktur yang memengaruhi sistem keamanan dan konservasi koleksi berharga mereka.
Baca Juga: Setahun Prabowo-Gibran, AHU Kemenkum Bukukan PNBP Rp1,2 Triliun
Program renovasi besar-besaran memang telah dijadwalkan, namun belum sepenuhnya terealisasi.
Hingga saat ini, kepolisian Paris masih melakukan penyelidikan intensif dan meminta masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian tersebut untuk segera melapor.
Pihak Museum Louvre belum mengumumkan kapan mereka akan kembali dibuka untuk publik.***