• Senin, 22 Desember 2025

Jalan-Jalan ke Rembang, Mampir ke Museum RA Kartini

Photo Author
- Minggu, 20 April 2025 | 16:45 WIB
Koleksi foto di Museum RA Kartini (Museum RA Kartini)
Koleksi foto di Museum RA Kartini (Museum RA Kartini)

KONTEKS.CO.ID - Bagi pecinta sejarah, budaya, dan kisah inspiratif perempuan Indonesia, Museum RA Kartini di Rembang wajib masuk dalam daftar destinasi wisata saat bertandang ke kota pesisir ini.

Tak hanya menyimpan jejak sang pelopor emansipasi wanita, museum ini juga menyuguhkan suasana klasik yang sarat makna dan nilai sejarah.

Didirikan atas prakarsa Bupati Rembang Adnan Widodo pada 1967, museum ini awalnya hanya berupa kamar tempat tinggal RA Kartini saat menjadi istri Bupati Rembang, KRM Adipati Ario Djojoadhiningrat.

Oleh karena itu dahulunya museum ini dikenal sebagai Museum Kamar Pengabadian RA Kartini.

Namun seiring waktu, museum ini terus mengalami perkembangan.

Pada 2011 di bawah kepemimpinan Bupati Moch. Salim rumah dinas bupati Rembang secara resmi diubah fungsinya menjadi museum secara utuh.

Sejak saat itu pula, namanya berganti menjadi Museum RA Kartini Rembang.

Menelusuri Jejak Kartini di Bangunan Bersejarah

Museum ini menempati lahan seluas lebih dari 19 ribu meter persegi, dengan bangunan bergaya arsitektur Jawa-Kolonial.

Bagian depannya dihiasi pendopo besar yang khas dengan budaya Jawa, sementara pilar-pilar megah bergaya Eropa berdiri kokoh sebagai simbol perpaduan budaya.

Terdapat 20 pilar putih polos, 10 pilar besar bergerigi, dan 4 soko guru utama dari kayu jati, membuat suasana museum ini terasa anggun dan sakral.

Di sinilah, Kartini pernah menjalani hidup sebagai istri bupati, bukan sebagai istri pertama, tetapi tetap dengan peran besar yang meninggalkan jejak panjang dalam sejarah bangsa.

Kartini dan Surat-Surat Emansipasi dari Rembang

Kendati lahir dan besar di Jepara, jejak perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan justru semakin kuat saat menetap di Rembang.

Di kota inilah Kartini semakin giat menulis surat-suratnya yang kelak menjadi sumber inspirasi pergerakan perempuan di Indonesia.

Melalui korespondensinya dengan sahabat-sahabat Belanda, seperti J.H. Abendanon dan Rosita Manuela, Kartini mencurahkan isi hati, berbagi ide, dan memperjuangkan pemikiran-pemikiran modern yang kala itu sangat progresif bagi perempuan di Hindia Belanda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X