• Senin, 22 Desember 2025

Museum Louvre Ditutup Usai Perampokan Bersejarah dalam 7 Menit: Koleksi Permata Mahkota Prancis Raib

Photo Author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 11:54 WIB
Museum Louvre Ditutup (Youtube/metroTv)
Museum Louvre Ditutup (Youtube/metroTv)

 

KONTEKS.CO.ID - Museum Louvre di Paris terpaksa ditutup pada Minggu 19 Oktober setelah perampokan besar yang menargetkan koleksi permata mahkota Prancis.

Beberapa artefak bersejarah dicuri, sementara penyelidikan besar-besaran kini tengah dilakukan oleh pihak berwenang.

Museum Louvre di Paris, salah satu destinasi wisata paling terkenal di dunia, ditutup untuk umum pada Minggu, 19 Oktober setelah terjadi perampokan besar yang mengguncang dunia seni dan budaya.

Baca Juga: Kapolri Sebut Ojol Sumber Informasi Penting Polri, Diminta Dukung Program Pemerintah 

 Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati pertama kali melaporkan perampokan yang terjadi pada Minggu, 19 Oktober 2025.

"Perampokan terjadi pagi ini saat jam operasional Museum Louvre. Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Saya berada di lokasi bersama staf museum dan polisi," ujarnya mengutip NDTV pada Senin, 20 Oktober 2025.

Pihak berwenang Prancis menyebut kejadian ini sebagai “insiden sangat serius” karena sejumlah benda bernilai sejarah tinggi berhasil dicuri dari Galeri Apollo, lokasi penyimpanan permata mahkota Prancis.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam peristiwa tersebut, namun ribuan wisatawan yang datang untuk melihat lukisan ikonik Mona Lisa harus membatalkan kunjungan mereka.

Louvre menyatakan akan tetap ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut sambil menunggu hasil penyelidikan.

Menurut laporan awal, para pelaku yang diduga berjumlah tiga hingga empat orang itu menggunakan penutup wajah dan memasuki museum melalui area yang sedang direnovasi.

Baca Juga: Juara Denmark Open 2025, Jonatan Langsung Jadi Miliarder Baru!

Mereka memanfaatkan lift barang untuk mencapai ruangan target dan memecahkan jendela guna mendapatkan akses ke koleksi berharga tersebut.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nunez, yang langsung meninjau lokasi, menyebut artefak yang dicuri memiliki “nilai warisan yang tak ternilai.”

Ia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan lokasi dan sedang melakukan penyelidikan teknis mendalam untuk mengungkap pelaku di balik aksi terorganisir ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X