dunia

Pembentukan Pasukan Penjaga Perdamaian di Gaza Terus Menguat, Dunia Menanti Mandat PBB

Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:03 WIB
Tampak reruntuhan akibat invasi Zionis Israel. Presiden terpilih Donald Trump ingin merelokasi warga Gaza ke Indonesia. (Sputnik)

KONTEKS.CO.ID – Negara-negara mulai mempertimbangkan keterlibatan dalam misi perdamaian di Gaza pascaperang berkepanjangan.

Salah satu rencana utama Presiden AS Donald Trump adalah pembentukan International Stabilisation Force (ISF) untuk menjaga keamanan dan melatih kepolisian Palestina.

Namun, belum ada kejelasan tentang bentuk, waktu, maupun mandat pasukan tersebut.

Baca Juga: Tragedi Al Khoziny Picu Kebijakan Baru, Presiden Perintahkan Audit dan Renovasi Pesantren Nasional

Menteri Luar Negeri Republik Irlandia Simon Harris menyebut masih terlalu dini membahasnya.

Namun, Irlandia tetap membuka kemungkinan berpartisipasi.

Mantan Kepala Staf Angkatan Pertahanan Irlandia Mark Mellett menilai transisi pasukan penjaga perdamaian negaranya dari misi Lebanon ke Gaza sangat memungkinkan.

Baca Juga: Proyek ‘Gerbang Raja Salman’ Diluncurkan, Wajah Makkah Bakal Berubah

Ia mengatakan reputasi Irlandia di UNIFIL menjadi modal besar untuk mendukung stabilitas Gaza.

Kolonel (Purn) Garry McKeon menambahkan, pengalaman Irlandia di Chad dan Liberia memberi nilai strategis.

“Ada cukup banyak personel berpengalaman yang bisa melatih generasi baru,” ujarnya.

Baca Juga: Biodata Glenny Kairupan, Dirut Garuda Indonesia: Usia 76 Tahun, Seangkatan Prabowo di Akabri, dan Eks Dewan Pembina Gerindra

Meski begitu, tantangan besar tetap ada, termasuk sikap Hamas yang diduga menolak pasukan internasional.

“Ini tidak akan berjalan mulus. Hamas bisa menjadi ancaman permanen,” kata Mellett.

Halaman:

Tags

Terkini