Ketidakpastian Gaji dan Nasib Pegawai Federal
Meskipun pemerintah berjanji bahwa pegawai yang mengambil pembelian akan tetap menerima gaji hingga Oktober, janji ini masih akan dikirimkan.
Baca Juga: Gol Tarkowski di Menit Akhir Buyarkan Kemenangan Liverpool atas Everton
Batas waktu anggaran saat ini hanya berlaku hingga 14 Maret 2025. Jika Kongres tidak menyetujui anggaran baru, pembayaran gaji buyout bisa terancam dihentikan.
Departemen Kehakiman AS menyebut buyout sebagai “jalan keluar yang manusiawi”. Namun serikat pekerja tetap menuding kebijakan ini sebagai upaya pemecatan massal secara halus.
Serikat Pekerja dan Demokrat Siap Melawan
Di tengah kebijakan kontroversial ini, serikat pekerja dan Jaksa Agung dari Partai Demokrat terus mencari celah hukum untuk menentang kebijakan Trump.
Terlebih lagi, pada hari yang sama ketika hakim distrik menolak gugatan pembelian, lima pekerja serikat mengajukan tuntutan baru terhadap pemecatan massal.
Baca Juga: Dibuka Pagi Hari Ini, Berikut Cara Beli Tiket IIMS 2025 yang Mudah Tanpa Antre
Sementara itu, Partai Republik bersiap mengesahkan anggaran baru yang memprioritaskan:
- Pemotongan bagi pajak korporasi dan individu kaya.
- Peningkatan belanja habitat.
- Pemangkasan program sosial, termasuk bantuan untuk kelompok rentan.
Namun, Trump tetap menolak memangkas dana pensiun dan tunjangan kesehatan lansia, yang menyerap 36% dari total anggaran federal. ***
Artikel Terkait
Bos TikTok Tak Sudi Jual Aplikasi ke Elon Musk
Pernah Live Stream Bersama Neo Nazi, Sekarang Elon Musk Pasang Gestur Nazi di Pelantikan Trump
Ugal-ugalan Donald Trump, Mau Bubarkan Departemen Pendidikan Peninggalan Presiden Jimmy Carter
2 WNI di AS Jadi Korban Kebijakan Kontroversial Donald Trump soal Imigran
Ogah Tanggapi Permasalahan Visa Pangeran Harry, Donald Trump: Dia Sudah Cukup Bermasalah dengan Istrinya