KONTEKS.CO.ID - Media sosial ramai dengan klaim tentang operasi TikTok di AS. Menurut rumor, China berencana menjual cabang TikTok di AS kepada Elon Musk.
Klaim ini menarik perhatian, tetapi TikTok angkat bicara untuk menenangkan situasi tersebut.
Spekulasi menunjukkan otoritas China mungkin menjual operasi TikTok di AS jika Mahkamah Agung menegakkan larangan terhadap aplikasi tersebut.
Diduga, Elon Musk bisa jadi adalah pembelinya. Namun, TikTok dengan tegas membantah klaim tersebut.
Melansir laman Giz China, seorang juru bicara TikTok mengatakan kepada BBC, "Ini adalah skenario yang sepenuhnya dibuat-buat. Kami tidak diharapkan untuk mengomentari situasi seperti itu."
Baca Juga: Darurat! Pakar Prediksi Gempa dan Tsunami Super-Kuat Bisa Terjadi Pekan Depan di Jepang
Masa Depan TikTok Bergantung pada Mahkamah Agung AS
Mahkamah Agung AS akan memutuskan undang-undang yang disahkan pada 19 Januari. Undang-undang ini mengharuskan TikTok menjual operasinya di AS atau menghadapi larangan total.
Pemerintah AS mendukung larangan tersebut, dengan mengklaim TikTok dapat digunakan oleh Beijing untuk memata-matai dan memanipulasi politik.
TikTok dengan tegas membantah tuduhan ini. Perusahaan tersebut berpendapat bahwa larangan tersebut melanggar hak pengguna untuk berekspresi secara bebas.
Keputusan pengadilan yang akan datang akan memainkan peran penting dalam memutuskan apakah TikTok akan terus beroperasi di AS.
Peran Donald Trump dalam Diskusi Penjualan Aplikasi
Baca Juga: Aksi Heroik dan Solidaritas Komunitas Selamatkan Hewan di tengah Kebakaran Los Angeles
Mantan Presiden AS Donald Trump juga dapat memengaruhi masa depan TikTok. Laporan mengungkapkan bahwa ia baru-baru ini bertemu dengan CEO TikTok Shou Zi Chew di Mar-a-Lago di Florida.
Trump dilaporkan menentang pelarangan TikTok. Sebaliknya, ia mencari solusi politik untuk masalah tersebut.
Jika TikTok menjual operasinya di AS kepada Elon Musk, langkah tersebut dapat mengubah dunia media sosial. Musk mengubah industri secara berkala, sehingga keterlibatannya dapat memperkenalkan perubahan inovatif pada platform tersebut.
Baca Juga: Tips Membuat Video Berkualitas dengan Kamera Kurang Jernih
Namun, pemilik aplikasi dengan tegas membantah mempertimbangkan skenario ini.
Keputusan Mahkamah Agung akan menentukan nasib aplikasi tersebut. Apakah TikTok akan tetap tersedia di AS, atau apakah perubahan akan dipaksakan? Untuk saat ini, rumor tetap seperti itu. ***
Artikel Terkait
Mahkamah Agung Iran Batalkan Hukuman Mati Rapper Toomaj Salehi
4 Tempat Wisata Viral di TikTok 2024, Destinasi Aesthetic Wajib untuk Liburan Tak Terlupakan!
Panas-Dingin Denmark: Greenland Merdeka atau Gabung AS
Heboh Pasutri Gelar Pesta Hubungan Badan Tukar Pasangan Gratis, Videonya Direkam dan Ujungnya Malah Dijual
Divonis Bersalah, Donald Trump Akan Jadi Presiden AS Pertama dengan Status Terpidana